JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Setelah penantian panjang, pecinta musik era 90-an akhirnya merasakan kembali terlahirnya platform musik di zaman mereka yakni Winamp. Lama mati, Winamp kini terlahir kembali dalam bentuk yang sepenuhnya baru, siap mengikuti perkembangan teknologi yang ada sekarang.
Pemutar media ikonik Winamp kembali dengan versi yang benar-benar baru, Winamp 6. Pemutar musiktersebut telah dirilis pada 13 April, dan menjanjikan sentuhan modern pada pemutar media klasik.
Versi baru Winamp menawarkan gaya modern dan 100 persen responsif. Platform ini mampu beradaptasi dengan berbagai resolusi dan format tampilan. Perangkat lunak ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan berbagai fitur. Seperti kemampuan untuk mengikuti artis dan kreator favorit Anda.
Selain itu, menawarkan gaya yang lain, Winamp baru juga memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan mereka dan penggemar lainnya di bagian Fanzone. Selain musik, Winamp 6 juga akan mendukung konten audio lainnya seperti podcast, buku audio, stasiun radio, bahkan layanan streaming.
Hal ini menjadikannya pusat multimedia "universal", menurut situs resminya. Namun, masih harus melihat seberapa baik itu akan memenuhi janji tersebut.
Sejarah Winamp sudah ada sejak 25 tahun yang lalu, ketika pertama kali dikembangkan oleh Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev melalui perusahaan mereka pengembang perangkat lunak bernama Nullsoft. Langsung melejit, Winamp kemudian diakuisisi oleh AOL seharga USD 80 juta pada tahun 1999.
Namun, munculnya streaming dan pengunduhan file digital membuat Winamp kehilangan relevansinya, dan Radionomy akhirnya membeli perusahaan tersebut pada tahun 2013 sampai akhirnya tutup. Bubar.
Winamp 6 adalah pembaruan utama. Dan pecinta musik sangat menantikan untuk melihat apa yang tersedia untuk mereka. Dengan desainnya yang modern dan fitur-fitur baru, Winamp bisa menjadi comeback yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali kejayaannya.
Kesimpulannya, Winamp 6 bisa menjadi game changer di dunia media player. Dengan gaya kontemporer, desain responsif, dan dukungan berbagai konten audio, menjanjikan untuk menjadi pusat multimedia universal yang memenuhi kebutuhan pecinta musik modern.
Kehadiran Winamp juga disetting untuk bisa bersaing dengan platform streaming musik berlangganan yang ada saat ini. Sebut saja Spotify. Kehadiran kembali Winamp dengan basis penggemar masa lalu yang besar bisa jadi peringatan keras untuk Spotify agar waspada.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman