APLIKASI

Google Siapkan 11 Ribu Beasiswa untuk Bantu Indonesia Tumbuhkan Talenta Digital

Teknologi | Jumat, 16 Juni 2023 - 05:05 WIB

Google Siapkan 11 Ribu Beasiswa untuk Bantu Indonesia Tumbuhkan Talenta Digital
Google kembali umumkan komitmennya dalam membantu Indonesia menumbuhkan talenta digital. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Google kembali mengumumkan komitmennya dalam menumbuhkan kesediaan talenta digital Tanah Air. Terkini, Google memastikan bakal menyediakan 11.000 beasiswa Google Career Certificates (GCC) tambahan.

Beasiswa ini diberikan Google melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Telkom Indonesia.


Meng-cover kebutuhan industri yang ada, beasiswa ini meliputi bidang IT Support, Analisis Data, Desain UX, Pemasaran Digital & E-Commerce, Manajemen Proyek, dan Keamanan Siber. Keenam kursus ini akan membekali para peserta dengan keterampilan profesional dalam tiga hingga enam bulan.

“Sejak tahun 2018, lebih dari 19.000 orang Indonesia telah mendapatkan Google Career Certificates di bidang IT Support, Analisis Data, dan Desain UX,” catat Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia di Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Randy Jusuf melanjutkan, sekitar 85 persen dari peserta beasiswa melaporkan dampak positif (program tersebut) pada karier mereka. "Dan karena itulah kami kini juga meluncurkan sertifikat untuk bidang Pemasaran Digital & E-Commerce, Manajemen Proyek, dan Keamanan Siber," imbuh Randy.

Mengutip riset baru oleh Economist Impact, yang dilakukan dengan dukungan Google, mengungkap bahwa menurut 77 persen karyawan di Indonesia, perusahaan sekarang cenderung mengutamakan keterampilan nyata alih-alih kualifikasi di atas kertas dalam proses perekrutan.

Survei (dari November 2022 hingga Januari 2023) terhadap 1.375 karyawan di seluruh Asia Pasifik termasuk 100 di Indonesia juga mendapati bahwa mereka melihat analisis dan visualisasi data (56 persen), IT support (51 persen), serta pemasaran digital dan E-Commerce (48 persen) sebagai keterampilan teknologi tingkat lanjut yang paling penting untuk dimiliki di pasar kerja saat ini.

Dari karyawan yang disurvei, lebih dari 25 persen mengatakan coding, programming, artificial intelligence (AI) dan machine learning adalah keterampilan yang harus dimiliki. Data dari tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya satu persen tenaga kerja di Indonesia memiliki keterampilan digital tingkat lanjut.

Machine learning adalah salah satu kurikulum paling populer yang kami tawarkan melalui Bangkit, program terbaik di industri yang kami persembahkan bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” kata Randy pada acara tahunan Grow with Google

Google juga masih membuka pendaftaran untuk setidaknya 4.000 lebih siswa lagi untuk bergabung dengan batch dua program Bangkit 2023 yang dimulai bulan Agustus nanti. Pada akhir tahun ini, Google juga berharap akan ada lebih dari 12.000 lulusan yang memiliki keterampilan tingkat lanjut dalam bidang machine learning, komputasi cloud, dan pengembangan seluler untuk memenuhi permintaan pemberi kerja di berbagai industri.

Sebagai informasi juga, seperti yang disebutkan dalam laporan Economist Impact berjudul “Menjembatani kesenjangan keterampilan: Menumbuhkan karier dan ekonomi di Indonesia”, perkembangan sektor teknologi dapat menciptakan 20-45 juta kesempatan kerja baru.

Selain itu, laporan tersebut mendapati bahwa sektor non-teknologi, misalnya jasa profesional, manufaktur, dan konstruksi, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tertinggi dalam hal kontribusi PDB dari pekerja berketerampilan digital, seiring dengan bertambah tingginya adopsi teknologi dalam sektor ini untuk meningkatkan produktivitas.

Atika Amirah, People Partner Lead - Technology Dana Indonesia, setuju bahwa keterampilan seperti machine learning memang dapat meningkatkan daya tarik calon karyawan dalam proses perekrutan. Malah, perusahaan ini juga menyebutkan bahwa pelatihan Bangkit merupakan salah satu kualifikasi yang mereka perhatikan, mengingat peserta harus menyelesaikan 900 jam kursus untuk lulus.

“Kami telah merekrut sejumlah lulusan Bangkit, dan kami menganggap keberhasilan mereka menyelesaikan kurikulum yang ketat itu menunjukkan bahwa mereka memiliki keunggulan dibanding kandidat lainnya,” jelas Atika, yang memimpin tim People Partner di perusahaan tersebut untuk divisi teknologi dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, perusahaan jasa keuangan juga telah mempertimbangkan Google Career Certificates sebagai salah satu sertifikasi yang baik untuk dimiliki para kandidat.

“Terutama untuk beberapa lowongan pekerjaan di bidang analitik data dan pemasaran digital, diperlukan adanya keterampilan spesifik yang harus dimiliki,” tegas Grase Oksiana dari tim Human Capital di Astra Financial juga di acara tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook