Pengadilan Jerman Paksa Google Hilangkan Auto-Complete

Teknologi | Rabu, 15 Mei 2013 - 18:46 WIB

Pengadilan Jerman Paksa Google Hilangkan Auto-Complete

PERUSAHAAN penyedia situs pencarian, Google, mendapat teguran dari pengadilan di Jerman. Berdasarkan putusan Pengadilan Jerman, perusahaan asal Amerika Serikat itu diperintahkan menghilangkan auto-complete di kolom pencarian karena berpotensi memunculkan fitnah.

Putusan pengadilan itu berasal dari gugatan seorang pengusaha Jerman, yang saat mengetikkan namanya di laman Google.de justru di auto-complete memunculkan namanya dikaitkan dengan kasus penipuan. Karenanya Pengadilan Jerman menyatakan bahwa Google harus memastikan persyaratan hasil pencarian yang ditampilkan oleh auto-complete, tidak menyinggung atau memfitnah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Karenanya Pengadilan Jerman memaksa Google menghapus kombinasi kata yang bernada memfitnah pengusaha yang mengajukan gugatan itu. Dalam putusannya, pengadilan federal Jerman mengatakan bahwa privasi seseorang akan dilanggar jika dihubungkan dengan fitur auto-complete yang tidak benar.

Namun, pengadilan Jerman tidak mengharuskan Google membersihkan seluruh indeks. Sebagaimana putusan pengadilan yang dilansir BBC, Senin (14/5) lalu, Google hanya bertanggung jawab ketika mendapat pemberitahuan dari pelanggaran atas hak-hak pribadi.

Sebelumnya, Google telah membela diri dengan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas kombinasi kata yang dihasilkan auto-complete. Sebab, auto-complete muncul secara otomatis karena dihasilkan oleh frekuensi pencarian yang dilakukan banyak orang dengan kata kunci yang sama.

Karenanya pihak Google menyatakan rasa keterkejutan dan kekecewaan atas putusan pengadilan federal Jerman itu. Putusan itu dianggap sulit dimengerti karena Google harus bertanggung jawab atas hasil pencarian yang dilakukan oleh pengguna auto-complete.

Selain itu, keputusan itu dinilai bisa berdampak pada kasus lain yang melibatkan fitur auto-complete. Bettina Wulff, istri mantan Presiden Jerman Christian Wulff, dikabarkan juga menggugat Google karena kata-kata yang disarankan pada pencarian auto-complete.

Bettina menyangkal bahwa ia bekerja sebagai seorang pelacur, seperti yang dihasilkan dari penelusuran melalui auto-complete. Kasus itu kini bergulir di pengadilan Hamburg. (nam/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook