LONDON (RP) - Apakah Anda menganggap diri orang baik? Figur yang menyenangkan bagi orang di sekitar anda dan berjiwa sosial?
Jika jawaban anda "Ya", lantas bagaimanakah sifat-sifat itu ketika anda sedang online? Baik menggunakan Twitter maupun Facebook? Akankah anda menjadi orang yang bijak ataukah justru menjadi orang lain?
Jika demikian, anda tentu tidak sendirian. Pasalnya, berdasarkan studi terbaru seseorang bahkan mungkin tidak menyadari perubahan apapun atas dirinya ketika online. Studi mengungkapkan bahwa sembilan dari sepuluh orang percaya bahwa orang lain berlaku kasar dan kurang sopan di media sosial daripada mereka bertatap muka satu sama lain.
Akibatnya, satu dari lima pengguna media sosial atau sekitar 19 persen telah mengurangi kontak langsung dengan seseorang, karena sesuatu yang mereka katakan ketika online.
Seperti dilansir mediabistro (11/4), studi yang dilakukan VitalSmarts melakukan survei atas 2.698 orang dan menemukan bahwa kebanyakan responden jauh lebih nyaman menggunakan platform seperti Twitter dan Facebook daripada melakukan kontak dengan teman atau kenalannya di dunia nyata. Ironisnya, dua dari lima pengguna telah diblokir, berhenti berlangganan atau "ditendang" pertemanannya dengan seseorang atas hasil perilaku buruknya.
Menurut Joseph Grenny dari VitalSmarts yang juga penulis "Crucial Conversations", ketegangan sering muncul dan terselesaikan sebagian karena adanya aktivitas percakapan online. "Platform media sosial memungkinkan kita terhubung dengan orang lain dan memperkuat hubungan dalam cara-cara yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya. Sayangnya, mereka juga menjadi forum default untuk melakukan komunikasi berisiko tinggi, dan membuat pernyataan dengan kurang memperhatikan orang-orang lainnya," bebernya.
Dijelaskannya, platform media sosial tidak bermasalah tergantung bagaimana orang menggunakannya agar tidak menyebabkan munculnya komunikasi yang memiliki potensi untuk menghancurkan hubungan paling bermakna bagi pribadi masing-masing.
Ada beberapa kunci dari survei yang dilakukan studi ini yaitu, 76 persen pengguna media sosial telah menyaksikan adanya adu argumen yang terlalu berlebihan di media sosial, 19 persen pengguna telah menghapus beberapa kontak pertemanannya dengan seseorang karena sesuatu yang mereka katakan secara online.
Sedangkan, 81 persen lainnya mengaku sulit berkomunikasi atau terpancing emosi selama menggunakan media sosial dan masih belum terselesaikan. Sisanya menyatakan, 88 persen pengguna percaya bahwa orang-orang yang menjadi teman mereka berlaku kasar bahkan kurang sopan di media sosial daripada ketika bertemu secara pribadi. (esy/jpnn)