JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Para penjahat siber terus melakukan upaya untuk bisa melancarkan aksinya. Berpacu dengan waktu, peretas atau hacker ini juga terus memperbarui kemampuan dan trik-nya mengikuti perkembangan teknologi dan kebiasaan masyarakat di era digital seperti sekarang ini.
Nggak cuma mangsa besar, hacker juga sekarang mulai mengincar masyarakat biasa. Mereka yang aktif dengan smartphone dan banyak menaruh hal penting di dalamnya, itu adalah sasaran empuk para peretas jahat ini.
Metodenya juga terus berganti. Seperti malware yang juga terus berevolusi. Baru-baru ini, ditemukan lagi malware bernama "Daam" yang dikabarkan sangat berbahaya dan mengintai para pengguna smartphone Android.
Ditemukan di India pertama kali oleh organisasi keamanan siber nasional India, CERT-IN, mereka memperingatkan tentang malware Android berbahaya yang disebut "Daam". Malware ini konon menimbulkan ancaman signifikan terhadap keamanan data pengguna.
Malware ini memiliki kemampuan untuk melewati perangkat lunak antivirus, mencuri informasi sensitif, dan bahkan memasang ransomware pada perangkat yang ditargetkan.
Setelah disusupi, malware "Daam" dapat mengakses dan mengambil berbagai data rahasia, termasuk riwayat penelusuran, log panggilan, informasi kontak, konten kamera, pesan SMS, dan file.
Ini beroperasi dengan menghindari langkah-langkah keamanan, membuatnya sulit untuk dideteksi dan dihapus. Data yang dicuri kemudian dikirim ke server penyerang, dan konten perangkat dienkripsi menggunakan enkripsi AES, meninggalkan file ".enc" dan catatan tebusan bernama "readme_now.txt."
Untuk melindungi perangkat Android dari malware Daam dan risiko serupa, CERT-IN menganjurkan para pengguna smartphone Android untuk melakukan beberapa hal. Sederhana, namun sangat penting dilakukan untuk mencegah serangan malware tersebut.
Pertama, saat membuka website atau situs, wajib diketahui domain situs web dengan jelas. Jika tidak yakin, gunakan mesin pencari untuk langsung mencari situs web resmi organisasi untuk memastikan legitimasi dan keabsahan situs tersebut. Jangan asal klik.
Kemudian, pengguna smartphone Android bisa memanfaatkan Alat Penjelajahan Aman dan layanan pemfilteran yang ditawarkan oleh antivirus, firewall, dan perangkat lunak pemfilteran berbasis konten.
Berhati-hatilah dengan URL yang dipersingkat seperti yang menggunakan bit.ly atau tinyurl. Arahkan kursor ke tautan untuk melihat domain situs web lengkap atau gunakan pemeriksa URL untuk memverifikasi tujuan.
Pastikan juga keberadaan sertifikat enkripsi yang valid dengan mencari simbol gembok hijau di bilah alamat browser. Verifikasi langkah-langkah keamanan yang tepat sebelum membagikan informasi sensitif apa pun secara online.
Selanjutnya, segera laporkan aktivitas akun yang tidak biasa ke bank atau penyedia layanan terkait, dengan memberikan detail yang relevan untuk diambil tindakan yang tepat.
Dengan mematuhi pedoman di atas, pengguna smartphone Android dapat secara signifikan mengurangi kerentanan mereka terhadap malware "Daam" dan ancaman terkait. Sangat penting untuk tetap waspada dan memprioritaskan perlindungan perangkat untuk menjaga data pribadi dan menjaga keamanan online.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi