RENGAT (RIAUPOS.CO) - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Inhu masih melakukan pemantauan di sekitar lokasi munculnya harimau di Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kamis (28/2). Bahkan, tim BKSDA menambah kamera pengintai di lokasi berbeda.
Sehingga untuk memastikan keberadaan harimau Sumatera di daerah itu, sudah ada dua kamera pengintai. “Hari ini, kembali ditambah pemasangan kamera,” ujar Humas BKSDA Kabupaten Inhu Permohonan Lubis, Kamis (28/2) siang.
Pemasangan kamera tersebut, selain berada sekitar kebun karet warga di Desa Tanah Datar, juga ada di areal perkebunan warga di Desa Sungai Baung. Dua desa ini masih bertetangga dan masuk dalam wilayah lintasan harimau.
Setelah pemasangan kamera tersebut, baru akan dilihat hasilnya 10 hari ke depan. “Kepada warga di dua desa itu sudah disosialisasikan tentang adanya pemasangan kamera tersebut,” ucapnya.
Dengan harapan setelah disosialisasikan tentang pemasangan kamera tersebut, hendaknya areal di sekitar kamera dapat steril. Bahkan kepada warga diharapkan tidak melintas di sekitar lokasi pemasangan kamera.
Memang sebutnya, saat pemasangan kamera tidak ditemukan jejak atau bukti lainnya. Karena tanah di sekitar lakosi penampakan harimau tersebut keras. “Kemungkinan harimau itu ada, karena daerah tersebut lintasannya,” tambahnya.
Biasanya harimau baru berpisah dengan anaknya, ketika sudah mahir mencari makan sendiri atau setelah berumur dua hingga tiga tahun. Kemudian setelah mandiri anak-anak harimau itu akan berpisah, satu ke utara dan satu lagi ke selatan.
Apabila musim birahi datang, anak-anak harimau itu akan bertemu kembali. “Bisa saja jarak antara yang satu dengan harimau lainnya mencapi radius 80 kilometer,” tambahnya.(kas)
Selain itu kata Permohinan Lubis, harimau yang terlihat warga terdapat ada dua anaknya bisa saja pergi ke tempat lain. Kencenderungannya, harimau beranak lebih memilih sekitar anak sungai. Karena ketika dapat mangsa butuh minum.
Kemudian sebutnya, apabila keberdaan harimau tersebut dapat terpantau kamera, baru akan dilakukan langkah-langkah penanganan. Bisa saja dengan cara memasang perangkap atau melakukan pencarian dengan cara tembak bius.
Kepada warga selama proses ini diimbau agar tetap terus waspada. Kepada warga juga diminta agar tidak memasang jerat yang pada akhirnya dapat memancing emosi harimau tersebut. “Warga sebaiknya tidak memancing emosi harimau tersebut,” terangnya.
Ditempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Inhu Sumini yang juga warga Desa Tanah Datar mengatakan bahwa hingga Kamis (28/2) tidak ada lagi warga melihat harimau. “Harimau itu bisa saja pergi ke tempat lain. Karena sepengetahuan warga, harimau tersebut punya anak dan tentunya butuh makan,” ujar Sumini.
Kepada pihak terkait, Sumini berharap agar penangannnya lebih serius. Sehingga tidak ada warga yang menjadi korban binatang buas tersebut. “Ketika sudah diketahui ada harimau, tentunya warga juga diharapkan waspada,” harapnya.(kas)