RIBUAN PENUMPANG TERKATUNG-KATUNG

Bandara Minangkabau Lumpuh Enam Jam

Sumatera | Selasa, 27 Oktober 2015 - 00:56 WIB

PADANG (RIAUPOS.CO) - Semakin tebalnya kabut asap yang menyelimuti Kota Padang Senin (26/10/2015), membuat aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) lumpuh selama enam jam. Ribuan penumpang dari 12 penerbangan sempat terkatung-katung keberangkatannya hingga siang.

Pengamatan Padang Ekspres (Riau Pos Group), suasana di BIM pagi itu cukup ramai oleh calon penumpang. Karena letih menunggu kepastian terbang, banyak dari mereka yang lesehan di lantai bahkan tidak sedikit yang tertidur.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara suasana di koridor kedatangan penumpang tampak sangat sepi. Tidak ada penumpang yang keluar dari pintu tersebut. Hal itu juga berdampak pada menurunnya pendapatan taksi dan travel. Agen taksi dan travel yang biasa mangkal di sekitar koridor pagi itu terlihat lesu karena hingga siang masih sepi penumpang. Tidak heran jika ada orang lalu lalang di sekitar kawasan tersebut langsung "diserbu" para agen yang menawari jasa angkutan.

"Tidak tahu, belum ada kabar kapan pesawatnya sampai," ujar Sri Astuti calon penumpang tujuan Jakarta yang saat itu sedang duduk lesehan bersama dua anggota keluarganya.

Sri mengaku, dia yang seharusnya terbang pukul 08.00 pagi, sudah menunggu lebih dari dua jam di BIM. Calon penumpang lain, Adrian, 30, juga bernasib sama dengan Sri. "Seharusnya jam 10.00 saya sudah terbang ke Jakarta, padahal saya ada urusan penting nanti malam. Mudah-mudahan saja delainya tidak lama," akunya.

Airport Duty Officer BIM Jokowidodo mengatakan ke 12 penerbangan tujuan Kuala Lumpur, Medan, Batam dan Jakarta sempat tertunda beberapa jam. Joko menyebut, aktivitas penerbangan di BIM sejak pagi lumpuh total. Jarak pandang yang hanya mencapai 700 meter di BIM memaksa sejumlah maskapai penerbangan seperti Garuda, Sriwijaya Air dan Lion Air , Sriwijaya Air yang hendak mendarat di BIM terpaksa harus balik baik ke bandara asal.(cr6)

Laporan: RPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook