AKIBAT HUJAN DERAS

Longsor di Solok Selatan Timbun Badan Jalan

Sumatera | Jumat, 26 Februari 2016 - 02:09 WIB

Longsor di Solok Selatan Timbun Badan Jalan
Alat berat melakukan pengerukan terhadap tanah longsoran yang menimbun badan jalan di Solok Selatan, Sumatera Barat Kamis (25/2/2016). (PADANG EKSPRES)

SOLOK SELATAN (RIAUPOS.CO) - Hujan deras serta angin kencang yang  melanda Kabupaten Solok Selatan dua hari ini menyebabkan bukit Liki Atas Kecamatan Sangir amblas. Akibatnya longsoran bukit menimbun badan jalan kabupaten. Tak hanya itu, akibat hujan deras badan jalan nasional terban dan satu unit rumah di  Pekonina Kecamatan Pauhduo ditimpa pohon.

Pantauan Padang Ekspres (Riau Pos Group) di lokasi, badan jalan kabupaten tertimbun longsor sepanjang  40 meter dengan ketinggian sekitar 1 meter. Longsornya bukit Liki Atas karena debit air tergenang di pori-pori tanah bukit. Sehingga material kayu, batu dan tanah, turun dan menimbun badan jalan. Akibatnya, akses jalan kabupaten menuju jalur lokasi PT Pecconina Baru terputus. Bahkan badan jalan yang dipenuhi material longsor tersebut tergenang air, sehingga menumpuk seperti rawa. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (25/2/2016) sekitar pukul 04.30.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Longsor yang menimbun badan jalan kabupaten, akibat hujan deras tak henti-hentinya mengguyur Solsel,” ujar Sekretaris BPBD Solok Selatan, Sumardianto saat dikonfirmasi di lokasi bencana longsor.

Badan jalan tersebut selesai dibersihkan dengan alat berat sekitar pukul 14.00.  BPBD Solsel juga melakukan pembersihan material longsor di jalan Nasional di Jorong Ampalu, Kecamatan Pauhduo. Karena sudah mengganggu kelancaran dan kenyamanan pengguna jalan, yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Tumpukan longsor setinggi 80 cm di sepanjang 2 meter. Sebelah kirinya, badan jalan nasional juga bertambah terban.

"Di kiri jalan longsor. Di kanannya badan jalan nasional ini juga terban. Sehingga kami prioritaskan dulu jalan nasional. Setelah itu, baru disingkirkan meterial jalan kabupaten," ungkap Sumardianto.   

Sementara di Pekonina, Nagari Alampauh Duo, Kecamatan Pauhduo, satu unit rumah berukuran 12x12 meter ditimpa pohon kemiri berdiameter 60, milik Alberto Alwis, Kamis (25/2/2016) sekitar pukul 10.00. Saat itu, Alwis hendak pergi ke Padangaro, namun setiba di halaman rumah, pohon pun tumbang ke rumahnya. Dari peristiwa itu, hanya terjadi kerusakan atap rumah sekitar 15 lembar, akibat dihempas pohon.

"Saat saya akan berangkat, pohonpun langsung tumbang ke rumah. Syukur, istri dan anak saya tidak berada di dalam rumah saat kejadian," kata Alberto.(at)

Laporan: RPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook