BATAM KEPULAUAN RIAU

Ribuan Buruh di Batam Demo Tuntut Kenaikan Upah

Sumatera | Rabu, 25 November 2015 - 11:32 WIB

Ribuan Buruh di Batam Demo Tuntut Kenaikan Upah
Ribuan buruh perkapalan dari Tanjunguncang Batam dan buruh pabrik lainnya melintas naik motor di Jalan Haji Fisabilillah Batam mereka demo menuju Kantor Walikota Batam menuntut kenaikan upah buruh, Rabu (25/11/2015).(AZNIL FAJRI/RIAUPOS.CO)

BATAM (RIAUPOS.CO)-Ribuan buruh perkapalan Tanjunguncang Batam dan buruh pabrik melancarkan aksi demo ke Kantor Walikota Batam, Rabu (25/11/2015).

Menurut buruh kepada Riaupos.co mereka hampir rutin demo menuntut kenaikan upah buruh sesuai Upah Minimum Kota (UMK) Batam yang sebelumnya Rp2,7 juta menjadi Rp3,3 juta hingga Rp3,5 juta per bulan per buruh.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ribuan buruh ini nampak melintas di Jalan H Fisabilillah Batam tak jauh dari Hotel Harmoni One Batam Centre tempat para Pimpinan Redaksi RPG menginap dan mengadakan rapat. Kebetulan rapat telah berakhir dan para pimred berkesempatan bersiap-siap untuk kembali ke daerahnya masing-masing.

"Hampir semua barang keperluan sehari-hari naik harganya di Batam ini bang, gimanalah kami ini tak  cukup kebutuhan kami. Jus buah aja di sini Rp15.000 segelas," keluh Hendrik salah seorang buruh.

Menurut Hendrik susah mendapatkan aneka ragam buah dan sayur segar yang murah di Batam ini. Tidak seperti di daerah lain seperti Pekanbaru atau Medan.

"Kalau di Kota Pekanbaru agak murahkan cuma Rp7.000 jus buah segelas sama dengan di Medan beda tipis nya. Tapi di Batam ini mahal manalah cukup dengan gaji sekarang ini," keluh Hendrik.

Menurut Hendrik rekan-rekan buruh ingin upah itu naik tiap tahun. Hal ini disanggupi Walikota Batam  H Ahmad Dahlan PHd dengan kenaikan tiap tahun hanya Rp100.000. Tapi para buruh tak mau kenaikan itu rendah sekali. Buruh ingin setiap tahun itu upah buruh naik di atas Rp500.000 hingga Rp1 juta.

Hingga diturunkan berita ini belum ada kesepahaman keduabelahpihak sehingga buruh hampir tiap hari menuntut.

Yang demo umumnya kaum lelaki. Sedangkan kaum buruh perempuan mendukung di luar konvoi.

Dengan aksi ini menurut buruh ada pabrik yang mereka sweeping siang hari sehingga pabriknya ditutup jam kerjanya pada siang hari dan jam kerja diganti dibuka pada malam hari.

Laporan : Aznil Fajri

Editor     :Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook