LHOKSEUMAWE (RIAUPOS.CO) – Ada peristiwa yang nyaris terlewatkan usai perayaan Maulid Akbar di Dayah Darut Thalibin, Nisam, Aceh Utara. Ulama kharismatik, Abu Hasballah Ketapang tiba-tiba memanggil Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, lalu mendudukkan keduanya di sebuah ruangan.
Pemandangan tersebut cukup mengejutkan orang-orang yang hadir dalam kenduri tersebut. Saat itu, Abu Hasballah, Muzakir Manaf dan Irwandi Yusuf lalu duduk semeja. Tidak terdengar dengan jelas isi pembicaraan enam mata itu. Yang pasti, siapapun tak diperkenankan masuk ke ruangan tertutup itu.
Namun, yang namanya rasa penasaran adalah sangat manusiawi dimiliki siapa saja. Seperti halnya orang-orang yang berusaha mengintip dari jendela dan celah ventilasi untuk mendengar pembicaraan antara Abu Hasballah dengan Mualem dan Tengku Agam.
Bagai ada debar yang tak biasa di antara semilir angin yang berhembus. Mualem dan Tengku Agam mengangguk-anggukkan kepala saat Abu Hasballah berbicara. Ekspresi wajah serius mewarnai pertemuan tersebut. Tiba-tiba terdengar komentar.
“Sudah lama tidak terjadi seperti ini, Mualem dan Irwandi bertemu dalam satu acara, apalagi sampai disaksikan masyarakat ramai. Kami penasaran apa yang dibahas dalam pertemuan tertutup itu,” ujar Munzir, seorang warga yang hadir di acara itu.
Setengah jam berlalu, Mualem maupun Tengku Agam keluar ruangan dan masih membawa raut serius. Sedangkan Abu Hasballah, langsung menemui para tokoh lain yang ikut menghadiri acara Maulid.
Rasa penasaran dan kasak-kusuk masih terlihat dari pendukung kedua kandidat Aceh 1 2017 itu. “Kami tidak tahu apa yang dibicarakan di dalam, buat kami di KPA dan PA siap mendukung siapapun yang diputuskan oleh pimpinan,” cetus salah seorang pendukung Mualem.
Berhasil menemui Ketua Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh, tapi Muzakir Manaf mengaku tidak ada yang khusus dalam pertemuan itu selain berisi nasehat-nasehat.
“Kami diminta tetap menjaga perdamaian saat Pilkada, saya apresiasi permintaan Abu. Memang itu yang harus tetap kita jaga untuk Aceh ke depan yang lebih baik. Tidak ada pembicaraan lain hanya itu,” ujar Mualem.(sjm/yus/rpg)