PASAMAN (RIAUPOS.CO) - Bupati Pasaman, Yusuf Lubis menyampaikan arahan tegas dihadapan para pejabat dan ribuan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Pasaman, saat memimpin apel perdana, Senin (22/2/2016).
Banyak penegasan disampaikan pemimpin baru Pasaman periode 2016-2021 ini saat apel yang bertempat di halaman kantor bupati tersebut. Di antaranya, peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan, peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan, pentingnya pembangunan sektor perekonomian berbasis lokal nagari.
Seterusnya, peningkatan pembangunan SDM dan SDA, integrasi terwujudnya kawasan daerah legenda nusantara (Dalenusa), menuju Pasaman sebagai kawasan wisata budaya andalan, peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan PNS, transparansi penggunaan APBD.
"Untuk transparansi penggunaan APBD, dalam hal ini saya dengan bapak Atos Pratama mengimbau kepada bapak dan ibu serta saudara aparatur sipil negara untuk dapat mencetak alokasi APBD dan menempelnya di warung juga kedai kopi," ujar bupati.
Selanjutnya, bupati juga meminta para kepala SKPD dan seluruh ASN untuk melaksanakan reformasi birokrasi dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. "Di sini, kembali saya ingatkan jangan pernah sekali-kali untuk korupsi dan tidak melayani warga dengan baik," ujarnya.
Selain itu, bupati periode 2005-2010 ini menegaskan, komitmennya membangun pertanian secara menyeluruh, meliputi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan. Ia mengatakan, akan membangun pelestarian budaya dan keharmonisan budaya lokal serta pemerataan pembangunan infrastruktur pada setiap kecamatan.
Bupati menegaskan, dirinya dan wakil bupati, tidak pernah menunjuk seseorang atau orang-orang tertentu yang ditugasi menyusun SOTK dan mempromosikan siapa saja yang akan menempati jabatan tertentu.
"Sekali lagi, saya tegaskan bahwa yang menentukan jabatan dan tupoksi bapak ibu di bawah kepemimpinan kami ke depan adalah kami sendiri, Yusuf-Atos," ujar bupati.
Ia menegaskan, agar seluruh jajaran PNS harus bekerja keras, sesuai aturan dan tidak asal-asalan. Jika memang tidak sanggup, ia meminta agar pejabat bersangkutan segera mengundurkan diri.
"Sekali lagi bekerjalah sesuai aturan. Jika tidak sanggup mengemban amanah lebih baik mundur. Silahkan berikan kesempatan agar PNS lainnya juga dapat menikmati gaji eselon. Untuk apa bertahan, jika tak mampu berbuat apa-apa," tukasnya.
Di akhir arahannya, bupati Yusuf Lubis juga meminta instansi terkait menyegerakan penanganan musibah banjir. Kepala SKPD, diminta tidak membuat kebijakan yang terkesan dipaksakan.
"Contoh, soal pengangkatan pegawai honorer dan lainnya. Jika sudah terlanjur, akan kita tinjau kembali apa ada indikasi lain yang kita anggap tidak wajar. Demikian pula BUMD dan termasuk BAZ, ini harus diaudit," ujarnya.
Pantauan POSMETRO, sejumlah pejabat terlihat termangu ketika mendengarkan paparan tegas dari bupati Yusuf Lubis, demikian pula para PNSnya. Mereka tak mengira, apel perdana akan diwarnai dengan penegasan seperti itu. Ditambah lagi, saat bupati meminta para SKPD menempel alokasi APBD ditiap warung di daerah itu.
Penegasan bupati pada apel itu juga menjadi buah bibir oleh PNS di setiap kantor dan SKPD masing-masing. Banyak yang mengapresiasi langkah berani seorang bupati, menyemprot jajaran di pemkab tersebut.
"Kami kaget, tak mengira pak bupati akan setegas itu. Dalam apel, beliau sampaikan seluruh tetek bengek di tubuh birokrasi dan pemerintahan ini. Beliau ingin, kami kerja profesional dan tidak asal-asalan," ujar salah seorang PNS yang enggan disebutkan namanya.
Dalam apel tersebut, Bupati Pasaman Yusuf Lubis menerima bantuan dari Bank BRI senilai Rp25 juta untuk para korban bencana banjir bandang Lambak, Panti dan Muaro Seilolo, MTS. (y)