DUBALANG DUSUN LAPAUKANTAU

Kawal Masyarakat Mengaji dan Salat Berjamaah

Sumatera | Sabtu, 19 Maret 2016 - 11:30 WIB

Kawal Masyarakat Mengaji dan Salat Berjamaah
PELANTIKAN DUBALANG: Dusun Lapaukantua Desa Sikapak Timur Pariaman Utara, Kabupaten Pariaman memiliki dubalang yang akan mengawal masyarakat untuk mengaji dan salat berjamaah.

PARIAMAN (RIAUPOS.CO) - Jam tangan RPG, baru menunjukkan pukul 17.00 WIB,  Rabu (16/3) cuaca mulai teduh di Dusun Lapaukantua. Maswir,28, tergesa-gesa bergegas keluar rumah. Tugas barunya sebagai dubalang sudah menanti. Memastikan anak-anak dan pemuda di kampungnya tak berkeliaran di senja hari. Menggiring langkah mereka untuk ke masjid, salat dan mengaji. Bagaimana cerita dubalang ini?

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Melihat kehadiran Maswir, remaja tangguang alias Abege yang tengah duduk-duduk bersama langsung berdiri dari tempat duduknya. “Iyo Jo, kami pulang lai, mandi sudah tu ka musajik, sumbayang, mangaji” teriak mereka sembari membubarkan diri.

Remaja itu paham bahwa kehadiran Maswir akan menyuruh mereka bubar, pulang dan bersiap-siap untuk berangkat ke masjid. Memang begitu fungsi Maswir sebagai dubalang dusun. Ia bersama sembilan temannya yang baru saja dilantik sebagai dubalang oleh Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman, Minggu lalu bertanggung jawab membantu Pemerintah Kota Pariaman dalam menegakan dan mengawal Perda.

Seperti program magrib mengaji yang sudah dicanangkan sejak 2009 lalu. Mulai maghrib hingga Isya tak boleh hidup Tv di rumah, seluruh warga Pariaman harus mengaji di saat jam itu. Anak-anak sekolah hingga SLTA sederajat wajib mengaji di masjid atau mushalla. Kaum bapak tak boleh duduk-duduk di lapau, mereka juga harus ikut mengaji hingga selesai Salat Isya.

“Sebagai dubalang tanggung jawab saya sebenarnya cukup berat, memastikan dusun saya aman dari kejahatan dan penyakit masyarakat. Alhamdulillah keluarga mendukung peran saya ini,”ujar Maswir kepada RPG saat ditemui di Dusun Lapaukantua Desa Sikapak Timur Pariaman Utara, kemarin.

Sebenarnya menurut Maswir, sebelum menjadi dubalang, pengawasan sosial seperti ini sudah ia lakukan bersama pemuda dusun. Mengawal kampung mereka dari perbuatan maksiat, menertibkan jadwal bertamu bagi yang bukan muhrim serta mengawal anak-anak sekolah tidak kabur saat jam belajar dan memastikan mereka berada di masjid sebelum azan maghrib berkumandang.

Dengan dilantiknya sebagai dubalang, tentu ia bekerja lebih maksimal. Maswir menyebut bekerja sama dengan pemuda-pemuda dalam menjalankan tanggung jawabnya. Untuk orgen tunggal mesum yang selama ini banyak mersehakan banyak kalangan, menurut Maswir, kampungnya sudah sejak lama terbebas dari aksi jahanam tersebut.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook