RESMI MENJABAT

Wako dan Wakil Wako Medan Janji Program Rumah Kita

Sumatera | Kamis, 18 Februari 2016 - 01:32 WIB

MEDAN (RIAUPOS.CO) - Setelah resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi dan Ir Akhyar Nasution MSi siap melahirkan program percepatan pelayanan dan pembangunan Medan Rumah Kita.

“Visi dan misi kami menjadi satu acuan dalam melaksanakan pembangunan Medan Rumah Kita. Untuk melakukannya, secara teknis kami melibatkan kajian dari para akademisi,” kata Eldin usai pelantikan kepala daerah serentak periode 2016-2021 di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (17/2/2016).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Eldin memaparkan ada satu acuan yang akan diterapkan dan sudah melalui kajian akademis, khususnya dalam pelayanan administrasi kependudukan, seperti KTP,  KK dan akta kelahiran. Dalam pelaksanaannya, selama ini administrasi terfokus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), sehingga dalam proses pelaksanaannya panjang dan memakan waktu cukup lama. “Saya akan mengubah alur pelaksanaan pelayanan administrasi kependudukan, yang lebih cepat, mudah dan gratis,” ujar Eldin.

Sedangkan untuk pelayanan pendidikan, paparnya, melalui Dinas Pendidikan akan dilakukan penataan mengenai kualitas maupun kuantitas guru. Redistribusi guru ini akan dilakukan melalui sistem penilaian kinerja guru. Selanjutnya, mengintervensi dalam hal penertiban siswa pada saat jam belajar. “Jadi siswa itu dibuat jam belajarnya, sehingga bagi usia pelajar akan kena pemberlakukan jam belajar,” kata ayah tiga anak ini.

Sementara itu, di bidang kesehatan, mantan Sekda Kota Medan ini menyebutkan, peningkatan pelayanan BPJS serta penambahan fasilitas pelayanan di wilayah Medan bagian Utara. Nantinya, didirikan rumah sakit tipe C di Medan Labuhan.

Eldin juga berkomitmen menjadikan Kota Medan sebagai destinasi wisata kota tua (heritage). Di mana setiap bangunan bersejarah akan disinkronkan pelesetariannya, baik menggunakan dana APBD maupun dengan memanfaatkan dana CSR (corporate sosial responsibility).

Di tempat yang sama, Akhyar memaparkan penanggulangan genangan air di Kota Medan. Alumni Teknik Sipil USU ini menyebutkan, ada empat hal dan tindakan yang akan dilakukan, pertama, posisi saluran drainase banyak ditutup oleh masyarakat. Anehnya, tidak ada lubang inlet. Sehingga air sulit masuk ke drainase, akibatnya ruas jalan menjadi tergenang oleh air. Ke depan ini harus dibenahi, setiap saluran drainase yang tertutup harus memiliki lubang inlet.

Selanjutnya genangan air di jalan disebabkan sendimentasi (pendangkalan, red) saluran drainase. Sehingga perlu dilakukan normalisasi dengan cara yang benar. Karena, selama ini banyak proses normalisasi yang berjalan dengan tidak sesuai, seperti penyempitan saluran drainase ketika dinding drainase dilakukan perbaikan.

Kemudian, saluran drainase yang ada di Kota Medan tidak terhubung (disconected). Contohnya seperti saluran drainase yang ada di Jalan Bilal, saluran drainase di daerah tersebut sebelum dibuang ke sungai harus melewati jalur ke Jalan Krakatau, Sidorukun sampai akhirnya ke sungai yang ada di Jalan Bayangkara. Itu terlalu jauh, perlu dipersingkat waktu penyaluran air pada saluran drainase, rata-rata saluran drainase yang ada di Kota Medan seperti itu.

Terakhir, sebut Akhyar, melakukan normalisasi sungai yang ada di Kota Medan. Sayangnya normalisasi sungai menjadi tanggung jawab dari Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS) atau instansi vertikal. Karena itu perlu komunikasi yang intens guna mencocokkan program kerja Pemko Medan yang dibiayai oleh APBD dan program BWSS II yang dibiayai oleh APBN.

Akhyar menyebutkan, setelah drainase dan jalan, program percepatan yang akan dilakukan yakni menata transportasi agar Kota Medan tak bertambah macet. Perlu diketahui saat ini volume perkapasitas kendaraan per jam sudah mengalami peningkatan hingga 200 persen. Misalnya dalam satu jam kendaraan yang melintas 1.000 unit, tapi kondisinya sudah mencapai 2.000 unit. Hal inilah yang diantisipasi dengan beberapa pendekatan, diantaranya menyiapkan kendaraan massal, Land Rapid Transport (LRT), Mass Rapid Transport (MRT), dan Bus Rapid Transport (BRT). “Kesemuanya tetap akan mendapatkan subsidi dari pemerintah,” katanya.(prn/ije)

Laporan: RPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook