KEPULAUAN RIAU

BLH Bintan Kaji Waduk Sei Pulai

Sumatera | Sabtu, 17 Oktober 2015 - 10:01 WIB

RIAUPOS.CO - Debit air di Waduk Sei Pulai yang terletak di perbatasan Kota Tanjungpinang dengan Kabupaten Bintan, semakin menyusut. Selain kemarau, penyusutan debit air itu sedang dikaji oleh pemerintah.

Beberapa pihak menyatakan, penyusutan air Waduk Sei Pulai disebabkan oleh perkebunan sawit milik PT Tirta Madu yang berada tidak jauh dari kawasan itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

”Ribuan tanaman sawit itu menyerap air tanah yang sangat banyak dalam sehari. Agar krisis air bersih ini tidak terjadi lagi pada masa mendatang, cabut saja izin PT Tirta Madu untuk area budi daya sawit di hulu Waduk Sei Pulai itu,” saran Daeng M Yatir, Wakil Ketua Komisi I DPRD Bintan, belum lama ini.

Penjabat (Pj) Bupati Bintan Doli Boniara mengatakan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kepri sedang melakukan kajian terhadap penyusutan Waduk Sei Pulai itu di Km 15 arah Kijang itu.

Kajian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa penyebab terjadi penyusutan air yang cukup banyak itu. Apakah karena perkebunan kelapa sawit milit PT Tirta Madu atau penyebab lain.

”Kita akan menunggu hasil kajian dari BLH provinsi, apakah benar dampak dari sawit Tirta Madu yang membuat air di Waduk Sei Pulai menyusut,” ujar Doli yang tidak mengetahui berapa kontribusi yang diberikan PT Tirta Madu kepada daerah selama ini.

Sebagai informasi kajian soal sawit dan air Waduk Sei Pulai itu sudah dilakukan sejak zaman Gubernur Kepri Ismeth Abdullah. Namun, kajian itu berakhir dengan retorika dan wacana. Sama seperti pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) dan jalan lingkar di Pulau Bintan yang sudah disebut-sebut sejak akhir era orde baru.(fre/abh/mas/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook