PADANGPARIAMAN (RIAUPOS.CO) -- Semua peserta begitu antusias dan semangat mengikuti setiap perlombaan pada hari pertama Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVIII di Sumbar, Ahad (15/11). Semua peserta tampil dengan apik. Hal ini terlihat dari antusiasnya peserta menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan dewan hakim.
Peserta menjawab setiap pertanyaan yang ada dengan penuh percaya diri. Pastinya setiap peserta tampil dengan tujuan keluar sebagai pemenang serta mengharumkan asal daerah mereka. Selain itu tujuannya tidak lain adalah mensyiarkan Alquran sebagai pedoman dalam kehidupan manusia.
Salah satu peserta lomba Istiq (23), perempuan cantik yang jauh-jauh datang dari Papua bidang tafsir bahasa Inggris di venue Hospitality UNP mengatakan, dia kali perdana menginjakkan kaki di Ranah Minang.
"Senang rasanya bisa sampai di Ranah Minang. Orangnya ramah-ramah. Dari pertama datang di Bandara Internasional Minangkabau kami sudah disambut dengan meriah," ucap Istiq penuh takjub.
Antusias yang sama juga terlihat dari peserta bidang tafsir bahasa Indonesia, Ahmad Muzakir (29) asal Kalimantan Timur. "Berharap pasti juara. Kalaupun gagal tidak apa-apa juga, setidaknya kita bisa belajar dari pengalaman dan menambah ilmu di bidang ilmu Alquran," tutur Ahmad yang pernah menjuarai hafalan 30 Juz untuk tingkat nasional ini.
Pembukaan Ramai Dikunjungi Masyarakat
Sementara itu pembukaan MTQ XXVIII yang mulanya diprediksi bakal sepi lataran pembatasan pengunjung, ternyata tetap ramai dihadiri masyarakat. Sehingga, penerapan protokol kesehatan tak terkontrol di Stadiun Utama Sumbar, di Nagari Sikabu, Kecamatan Lubukalung, Padangpariaman, Sabtu malam (14/11).
Pantau Padang Ekspres (RPG), stadion yang baru memiliki satu tribun tersebut, tentunya tidak dapat menampung banyak orang. Sehingga, masyarakat yang antusias untuk menyaksikan kompetisi dua tahunan itu, terpaksa berkerumun di pinggiran lapangan di bawah tribun.
Dominan, masyarakat yang hadir juga tidak memanfaatkan fasilitas pencuci tangan yang disediakan di depan stadion. Petugas pemandu agar masyarakat mencuci tangan juga tidak ada di sana. Begitu juga masyarakat yang datang tidak menggunakan masker dengan baik, bahkan tidak memakai masker, tampak bebas saja berkeliaran di kawasan stadion.
Sedangkan di tribun yang sudah diatur penjarakan tempat duduk, tetap saja diisi oleh pengunjung. Sehingga, posisi duduk para pengunjung tampak berdempetan. Parahnya, kondisi itu juga terjadi di kursi baris belakang kelompok VVIP. Dan tidak ada satu pun petugas yang tampak mengatur kondisi tersebut.
Hal janggal lainnya yang terabaikan dalam pembukaan tersebut, kalangan remaja perempuan yang datang tanpa menunjukkan sikap keislamannya. Salah satunya menggunakan pakaian tanpa menutup aurat, bahkan seksi seperti memakai kaus ketat. Kedatangan mereka sedikitpun tidak ditanya atau ditegur oleh petugas yang banyak berjaga di sana.
Untungnya, tidak terjadi kegaduhan atau kendala cuaca hingga pembukaan MTQN XXVIII itu usai. Begitupun menyangkut keamanan kendaraan masyarakat yang terpakir hingga ke tempat sangat sepi, tidak ada yang dilaporkan hilang.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam sambutannya menjelaskan bahwa Sumbar sudah yang kedua kalinya menjadi tuan rumah MTQN. Adapun kali pertama Sumbar jadi tuan rumah yaitu pada 1983 lalu. Untuk tahun ini, lanjutnya, MTQ Nasional di Sumbar diikuti 32 provinsi. Jumlah keseluruhan pesertanya 1.476 orang, lalu 2.086 kafilah. Ajang tersebut melibatkan 135 dewan hakim, 26 panitera, tujuh orang pengawas dan 43 orang ofisial dari pusat.
Irwan pun meminta semua pihak yang terlibat dalam MTQ untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar selalu diterapkan. "Mohon maaf ada pengetatan protokol kesehatan selama kegiatan agar kita semua sehat," ujarnya.(rel/apg/rpg)