KUALA NAMU KE PARAPAT HANYA DUA JAM

Menjadikan Danau Toba sebagai Monaco Asia Dimulai

Sumatera | Selasa, 16 Februari 2016 - 00:09 WIB

Menjadikan Danau Toba sebagai Monaco Asia Dimulai
Danau Toba.

JAKARTA (RIAUPOS.CO)  - Tidak sekadar wacana atau rencana di atas kertas, pemerintah pusat bergerak cepat untuk meningkatkan pariwisata di Danau Toba. Apalagi targetnya adalah menjadikan danau terbesar di Indonesia itu sebagai Monaco-nya Asia.

Langkah demi langkah pun sudah diambil dan sudah dimulai. Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan pembangunan infrastruktur sudah dimulai. Contohnya pembangunan jalan tol dari bandara Kuala Namu yang direncanakan hingga ke Sibolga. Saat ini tahap pertama sudah ada antara Kuala Namu ke Kota Tebing Tinggi yang penyelesaiannya sudah 82 persen.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Bulan ‎April yang Kualanamu ke Tebing Tinggi kita harapkan seratus persen selesai. Kemudian Pak Luhut (Menko Polhukam) juga minta agar dari Tebing ke Siantar (jalannya diperlebar), itu disetujui. Demikian juga dari Siantar ke Parapat diperlebar. Jadi saya ingin Kuala Namu-Parapat nantinya bisa ditempuh dalam dua jam," ujar Arief di depan peserta silaturahmi Horas Halak Hita yang digelar di Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain infrastruktur jalan, pengembangan bandara juga dilakukan. Menurut Arief, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan juga telah setuju memperlebar runway Bandara Sibisa dan Silangit. Dari yang sebelumnya hanya 35 meter, menjadi 42 meter. Dengan langkah ini maka pesawat-pesawat berbadan besar dapat mendarat di Tapanuli. Sehingga pengunjung yang ingin ke Danau Toba lewat udara, juga dapat lebih baik.

Saat ditanya kapan pelaksanaan pembangunan seluruhnya selesai, Arief memperkirakan tahun 2019 mendatang. Langkah-langkah strategis seperti pembentukan ‎Badan Otorita Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Danau Toba juga telah dilaksanakan. Pemerintah mengupayakan Peraturan Presidennya telah terbit pada triwulan pertama di tahun 2016.

"‎Khusus Danau Toba, pemerintah membuatnya tersendiri. Jadi ada kawasan sekitar 500 hektar, nanti dikelola badan untuk kegiatan pariwisata. Badan otorita adalah perwakilan pusat untuk daerah. Untuk dewan pengarah nanti bisa diisi oleh menteri-menteri," ujar Arief.(gir)

Laporan: JPNN

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook