BATAM (RIAUPOS.CO) - Suhu Kota Batam dalam tiga hari terakhir terasa sangat panas dan menyengat. Kondisi diperparah dengan tidak turunnya hujan. Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam mencatat suhu Kota Batam selama tiga hari belakangan berkisar mulai dari 27 hingga 35 derajat celcius.
“Memang cukup panas dibandingkan hari biasanya, tapi masih normal,” kata Kasi Datin Stamet Hang Nadim Batam, Suratman, Selasa (14/8).
Ia mengatakan suhu 35 derajat celcius terpantau di beberapa titik saja. Tidak semua daerah Batam terpapar suhu cukup tinggi tersebut. “Kalau rata-ratanya 33,6 derajat celcius, kalau dibulatin jadi 34 derajat juga,” ucapnya.
Terkait suhu panas ini, kata Suratman akan terjadi hingga Kamis (16/8). Namun Jumat (17/8) diprediksi akan turun hujan lokal, yang akan membuat suhu Batam menjadi lebih dingin. “Kalau dari pantauan kami, kelembapan udara yang cukup rendah di atmosfer lapisan atas kurang mendukung proses pertumbuhan awan-awan konvektif. Besok (hari ini, red), kami perkirakan cerah,” tuturnya.
Suratman mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan cuaca yang panas menyengat ini. Karena masih dalam batas normal. “Sering-sering minum air putih, agar tidak dehidrasi,” ungkapnya.
Salah seorang warga Bengkong, Habibi merasakan saat siang hari suhu di Kota Batam sangat menyengat dibandingkan hari biasa. “Tidak hanya siang hari saja, malam hari juga saya merasa gerah. Akibatnya sering kebangun tengah malam, karena kegerahan,” tuturnya.
Saat malam hari, walaupun sudah menyalakan pendingin ruangan. Tapi Habibi tetap merasakah gerah. “Biasanya itu saya setel 25 aja suhunya, tapi masih tetap panas. Terpaksa saya setel hingga 20,” ucapnya.
Habibi menuturkan kejadian seperti ini bukanlah pertama kali di Batam. Tahun lalu, kata Habibi suhu Kota Batam mencapai 34 derajat celcius. “Tak setiap bulan juga, tapi ada masa-masanya kayaknya. Tahun lalu itu, panasnya juga seperti ini,” ujarnya.
Waspada ISPA
Saat musim pancaroba, penyakit batuk atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) perlu diwaspadai. Pasalnya penyakit-penyakit ini selalu meningkat saat musim pancaroba. Penyakit ini paling rentan menyerang seseorang dengan daya tahan tubuh lemah.
“Perubahan suhu dari dingin ke panas, begitu pula sebaliknya akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Sehingga mudah terkena ISPA,” ujar Kepala UPT Puskesmas Bulang dr Harris Fajri Z, Selasa (14/8).
Penyakit ISPA merupakan suatu penyakit yang menyebabkan penderita tidak bisa bernapas dengan baik. Infeksi yang menyerang bagian pernapasan itu menyerang mulai dari hidung, tenggorokan hingga paru-paru.
“ISPA lebih rentan menyerang anak-anak karena daya tahan tubuhnya lemah. Karena itu, orangtua diimbau untuk lebih memperhatikan kesehatan anak dan menjaga lingkungan agar bersih dan sehat,” jelasnya.
Saat cuaca panas, debu di jalan akan menjadi seseorang terkena ISPA. Di Pulau Buluh saat musim angin utara masyarakat setempat rentan terkena ISPA. (eja/une/ska/das)
“ Angin kuat juga berpengaruh pada daya tahan tubuh. Akibatnya warga mudah terserang penyakit ispa,” jelasnya.
Dia menganjurkan bagi masyarakat yang menggunakan sepeda motor ataupun yang beraktivitas di sekitar lingkungan berdebu, sebaiknya menggunakan masker untuk melindungi diri dari luar.
Terkait jumlah penderita penyakit tersebut, Harris menyebutkan dalam sebulan penyakit ini biasa menyerang hingga ratusan orang. “Per juli ini ada 144 warga yang terserang,” ucapnya. Dinas Kesehatan Kota Batam juga menyebutkan dalam semester I tahun 2018, tercatat ada 29.531 penderita ISPA periode Januari-Juni di Batam.(eja/une/ska/das)