PADANG (RIAUPOS.CO) - Setelah terbengkalai selama tiga tahun setelah gempa 2009, Rabu (16/3) gedung Mapolda Sumbar akan diresmikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Putut Eko Bayuseno, mewakil Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Perbaikan gedung yang rusak akibat gempa 30 September 2009 ini menelan total anggaran sebesar Rp 161 miliar. Gedung berlantai empat ini dirancang tahan gempa 9 skala richter (SR) .
Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Syamsi mengatakan, seyogyanya gedung baru itu diresmikan Kapolri. Namun karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan, Kapolri mewakilkan kepada Kabaharkam. “Insya Allah, jenderal bintang tiga itu tiba di Padang sore ini,” ujar Syamsi, Selasa (15/3).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu datang ke Padang didampingi beberapa orang. Mapolda yang diresmikan itu dibangun dengan dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Polri. Bangunan gedung juga dilengkapi shelter atau tempat evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi gempa berpotensi tsunami.
Rancangan gedung ini sangat modern. Selain menggunakan tangga manual, untuk akses ke lantai empat juga dilengkapi lift. Antara ruangan satu dengan yang lain tertata rapi sehingga nyaman untuk personel Polda menjalankan tugasnya sehari-hari. “Semuanya dibuat senyaman mungkin, sehingga anggota enak bekerja,” ujar Wakapolda Sumbar Kombes Pol Nur Afiah.
Untuk ruangan kerja Kapolda Brigjen Pol Basarudin dilengkapi minibar, ruangan rapat dan ruangan istirahat. Semuanya ditata dengan interior bagus. Begitu pula ruangan wakapolda, para direktur dan kepala biro, semuanya memakai ruangan istirahat dan kamar mandi.
Gedung Mapolda dapat berdiri megah tidak terlepas dari usaha kapolda sebelumnya Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto bersama Irwasda Kombes Mas Guntur Laupe serta Irwasda sebelumnya Kombes Hamidin yang kini sudah Brigjen. Untuk menyelesaikan pembangunan gedung mapolda itu, para pimpinan Polda berusaha keras memperjuangan kelanjutan pembangunannya.
Setelah dihantam gempa 2009, pekerjaan bangunan baru bisa dilakukan tahun 2011 dengan anggaran Rp 50 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana itu hanya cukup sampai kerangkanya saja sehingga bangunan terbengkalai selama tiga tahun lebih.
Pada Maret 2014, setelah Bambang Sri Herwanto bertugas di Polda Sumbar, dia mulai berusaha melobi ke DPR, Bappenas, Mabes Polri hingga Kementrian Keuangan untuk kelanjutan pembangunan gedung Mapolda Sumbar.
Bappenas mengalokasikan dana sebesar Rp 111 miliar yang diposkan pada DIPA Polri. Jadi total anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan gedung itu sebesar Rp 161 miliar. (cr2/rpg/zar)