PARIAMAN (RIAUPOS.CO) - Meski banyak muncul masukan terhadap penyelenggaraan Tour de Singkarak (TdS) yang tahun ini dinilai mulai kurang greget, tapi sejumlah daerah masih memiliki harapan terhadap kegiatan promosi wisata lewat balap sepeda ini tetap dilanjutkan.
Bahkan, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni berharap ada hal baru pada TdS 2019, di antaranya memasukkan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh ke rute yang dilintasi pebalap dan mengajak Provinsi Jambi masuk daftar daerah yang dilalui.
”Untuk Tour de Singkarak 2019, saya mengusulkan kepada Bapak Menteri Pariwisata dan Gubernur Sumbar, agar pebalap TdS melewati Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh. View lautnya sangat mempesona, karena jalannya sudah selesai tahun ini,” kata Hendrajoni pada pelepasan pebalap di etape terakhir TdS (etape VIII), dari Painan menuju Kota Pariaman, Ahad (11/11).
Selain itu, dia juga mengusulkan agar supaya daerah Pesisir Selatan di bagian selatan atau bagian perbatasan Provinsi Sumbar dengan Jambi juga bisa jadi rute TdS. Pertimbangannya, daerah bagian selatan Pessel itu juga banyak tempat indah untuk dipandang.
”DED atau gambarnya telah selesai dibuat. Masjid ini sangat bagus dan indah, semoga umat Islam lebih khusyuk beribadah di masjid dan di atas laut. Wisatawan non-muslimpun dibolehkan masuk, dengan catatan harus menutup aurat serta jaga etika kesopanan sebagaimana umat muslim,” jelasnya.
Pembukaan lapangan usaha masyarakat di bidang pariwisata, katanya masih terbuka lebar. Seperti usaha perhotelan, homestay, kafe, wahana air laut dan air tawar sebagai daya tarik wisatawan untuk lebih lama tinggal di Pessel, terutama Painan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan TdS bisa memperoleh predikat good excelent dari penilaian Union Cycliste Internationale (UCI), induk organisasi olahraga sepeda internasional. Saat ini, TdS di tingkat internasional sudah memperoleh predikat good. ”Artinya, Tour de Singkarak sudah termasuk iven balap sepeda internasional yang baik.
Rata-rata penonton mencapai 700 ribu. Antusias masyarakat menyaksikan sangat tinggi. Sama dengan beberapa iven balap sepeda internasional di negara lain,” kata Menpar di lokasi finish etape terakhir TdS 2018, Pariaman, Ahad (11/11).
Agar bisa mencapai level good excelent, harus diperbaiki beberapa hal, seperti jalan yang dijadikan rute benar-benar sesuai standar UCI, dan lainnya. Di sisi lain, Arief mengapresiasi Pemprov Sumbar bersama kabupaten dan kota yang tetap menyelenggarakan dan menganggarkan dana TdS hingga tahun ke-10.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan predikat TdS secara internasional yakni good merupakan capaian luar biasa di tahun ke-10. ”Kita tetap konsisten menggelar Tour de Singkarak. Karena iven ini adalah upaya untuk menggenjot pariwisata di Sumbar,” ujarnya.
Menurutnya, evaluasi dilakukan tiap tahun agar menghadirkan hal-hal baru untuk kemajuan TdS dan mendatangkan banyak wisatawan. Sedangkan Wali Kota Pariaman Genius Umar sebagai tuan rumah etape terakhir TdS, mengatakan Pariaman daerah kecil, tapi memiliki potensi wisata tak kalah hebat dari kabupaten dan kota lain di Sumbar.(esg/yon/nia/jpg)