INFRASTRUKTUR

Terminal Baru Bandara Minangkabau Mulai Dioperasikan

Sumatera | Rabu, 11 Maret 2020 - 12:25 WIB

Terminal Baru Bandara Minangkabau Mulai Dioperasikan

PADANG (RIAUPOS.CO) - Perusahaan kontraktor milik BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyampaikan, proyek pembangunan terminal baru Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang, Sumatera Barat telah mencapai 83 persen. Namun, proses renovasi bangunan terminal eksisting belum dikerjakan karena menunggu gedung terminal baru dioperasikan.

“Pembangunan terminal baru 83 persen dan pelaksanaan renovasi terminal eksisting akan dilaksanakan secara parsial dengan memindahkan pelayanan dari gedung terminal lama ke gedung terminal baru,” kata Project Manager BIM Sutrisno PS, Rabu (11/3).


Sutrisno menjelaskan, pelaksanaan pembangunan Bandara Internasional Minangkabau ini dimulai pada 17 September 2018 dengan 2 tahapan pekerjaan. Tahap 1 adalah pembangunan gedung terminal baru dan tahap 2 adalah renovasi gedung terminal eksisting.

“Pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2020 sebagian gedung terminal baru difungsikan secara minimum sebagai terminal kedatangan domestik,” jelasnya.

Peran perseroan untuk proyek ini, kata dia, mulai dari pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur atas, dan pekerjaan arsitektur. Lalu pekerjaan mekanikal, pekerjaan elektrikal, pekerjaan elektronika, pekerjaan interior dan signage, serta pekerjaan renovasi bangunan terminal eksisting.

“Terdapat keunggulan dalam penggunaan material di bangunan terminal baru yaitu material yang digunakan adalah material atap bitumen yang diimpor dari Kanada. Kemudian juga ada peningkatan kualitas dari gedung terminal lama,” ucapnya

Ia merincikan, material yang digunakan adalah Bubble Foil Air Radiant Shield dengan spesifikasi alumunium foil + bubble 4 mm + alumunium foil, hollow besi 4×4 cm, multipleks tebal 9 mm, IKO Stormtite sebagai underlayer, dan IKO Marathon 20.

“Penggunaan material bubble foil ini dikarenakan resisten terhadap HCL dan NaCL serta memiliki 100 persen maksimum thermal reflective durable sehingga mengurangi suhu panas yang masuk ke dalam gedung,” imbuhnya.

Material yang digunakan di proyek ini diklaim sangat memenuhi persyaratan untuk bangunan terminal BIM yang lokasinya berdekatan dengan daerah pantai dengan kecepatan angin cukup tinggi.

“Bubble foil ini juga memiliki daya tahan material yang sangat tinggi. Sedangkan IKO Marathon 20 ini memiliki keunggulan antibocor, fleksibel, ringan, tidak mudah terbakar dengan sertifikasi class A fire resistance rating, dan bergaransi 20 tahun,” katanya.

Sebagai informasi, pembangunan terminal baru BIM dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas penumpang dari bandar udara eksisting, yaitu dari 3,2 juta penumpang per tahun menjadi 5,7 juta penumpang per tahun. Untuk luas bangunan gedung terminal eksisting semula adalah 20,587 m² kemudian diperluas dengan menambahkan gedung terminal baru seluas 25.725 m². Sehingga luas total bangunan bandara menjadi 46.312 m².

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook