MENTAWAI (RIAUPOS.CO) - Hujan deras disertai badai dalam sepekan terakhir memicu banjir di Desa Saurenu Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sungai Saurenu dan Sungai Silaoinan meluap dan merendam pemukiman masyarakat setinggi lebih dari 50 sentimeter, Rabu(10/2) malam.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui ada atau tidaknya korban jiwa dan nilai kerugian karena terkendala akses transportasi darat yang masih sulit ke daerah tersebut, dan telekomunikasi yang belum tersedia.
Januar (29), warga Desa Tuapejat yang melintas menggunakan kendaraan roda dua dari Sioban, Rabu (10/2), mengakui kesulitan melewati jalur tersebut. Motornya sempat mati mesin.
“Kami mencoba melewati jalan yang tergenang banjir tersebut. Mesin kendaraan saya mati di tempat akibat businya basah terkena banjir,” kata Januar.
Banjir yang melanda Desa Saurenu tersebut, dinilai sudah langganan setiap dua tahun dan dikenal masyarakat setempat dengan istilah Eba.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai Elisa Siriparang, Rabu (10/2) sore, ketika dihubungi belum memberikan tanggapan terkait kondisi tersebut.
Di sisi lain, angin badai yang juga melanda daerah tersebut, menyulitkan komunikasi telepon genggam, terutama di Tuapejat, ibu kota Kabupaten Kepulauan Mentawai.(f/rpg)
