BATAM (RIAUPOS.CO) - Sebuah kardus berbungkus rapi yang terletak di area parkir roda dua (basement) Nagoya Hill, hebohkan pengunjung Mal Nagoya Hil Lubukbaja, Ahad (10/1) sekitar pukul 10.00 WIB. Kotak yang awalnya diduga bom itu ternyata hanya berisi sampah elektronik berupa potongan kabel dan plastik.
Informasi adanya bom berawal dari kecurigaan seorang sekuriti yang melihat bungkusan rapi terletak di bawah tangga area basement parkir sepeda motor. Kecurigaanya semakin menjadi tak kala melihat adanya potongan kabel yang keluar dari kardus tersebut. Apalagi, potongan kabel itu keluar dari lubang kecil yang sengaja dibuat. Curiga dengan benda itu, sekuriti tersebut langsung melaporkan hal itu kepada manajemen. Dari manajemen melapor ke Polsek Lubukbaja yang kemudian ditindaklanjuti ke tim Gegana Polresta Barelang.
Mendapat informasi itu, puluhan personel Gegana Polda serta personel Polresta Barelang dan Polsek Lubukbaja langsung turun ke lokasi. Area Nagoya Hill yang awalnya padat kendaraan langsung diamankan dan disterilkan. Polisi juga memberi batas dan menutup sebagian akses jalan hingga menyebabkan macet panjang. Saat tim penjinak bom Polresta mengecek isi kardus, puluhan personel Gegana berseragam lengkap dan bersenjata tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Kapolsek Lubuk Baja, Kompol I Dewa Nyoman Asn mengatakan penemuan kardus diduga bom berawal dari laporan seorang sekuriti yang mencurigai kotak bebungkus rapi di area parkir sepeda motor. Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Lubukbaja.
“Penemuan kardus mencurigakan itu sekitar pukul 10.00 WIB. Laporan itu saya tindaklanjuti ke Kasat Sabhara yang langsung ke tempat kejadian perkara dan mensterilkan lokasi,” terang Dewa usai mengecek isi kardus tersebut.
Menurut dia, pengecekan kardus diduga bom itu berlangsung cukup lama hingga pukul 13.30 WIB. Sebab adanya pensterilan lokasi dari pengunjung yang ditakutkan akan berdampak pada keselamatan pengunjung. Setelah kawasan basement steril, tim gegana berpakaian lengkap langsung membuka kotak tersebut.
“Kita antisipasi lokasi dengan mensterilkan dari pengunjung, makanya ada garis police line. Pengecekan dilakukan tim Gegana,” ujar Dewa.
Dijelaskan Dewa, dari kotak mencurigakan itu, tim Gegana tak mendeteksi adanya benda berbahaya di dalam kardus. Dan setelah kardus dibuka, ternyata hanya berisi sampah barang-barang elektronik.
“Memang prosedur dan protapnya seperti itu. Jika ada benda yang mecurigakan mereka langsung melapor ke polisi. Biar kita langsung melakukan pengecekan,” imbuhnya.
Dewa menjelaskan adanya laporan kejadian atau penemuan barang mencurigakan kepada polisi merupakan bentuk antisipasi dini terjadinya tindak kriminalitas.
“Saya tegaskan, itu bukan bom. Isinya hanya sampah,” sebutnya.(she/rpg)