SUMBAGUT

Realisasi Target PAD Masih Minim

Sumatera | Selasa, 10 November 2015 - 11:55 WIB

PADANG (RIAUPOS.CO) - Pembahasan target pendapatan Dinas Pasar Padang, Senin (9/11) berjalan alot. DPRD dan kepala Dinas Pasar beda persepsi soal target yang sudah tertuang dalam dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Kepala Dinas Pasar Padang menetapkan target pendapatan 2016 sebesar Rp11 miliar. Namun, DPRD bersikeras pendapatan di angka Rp17 miliar. DPRD Padang beralasan target tersebut telah tertuang dalam KUA-PPAS yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pembahasan berjalan alot saat penetapan target pendapatan Dinas Pasar untuk APBD Padang 2016 di Pansus I DPRD Padang, kemarin. “Jika sudah ditetapkan di KUA PPAS, target tersebut tidak bisa lagi diturunkan. Tapi kalau naik bisa. Kalau mau diturunkan, berarti KUA PPAS harus dibatalkan dulu dan diulang lagi dari awal,” kata Koordinator Pansus I Wahyu Iramana Putra dalam pembahasan di ruang sidang utama kemarin.

Pansus I yang membahas pendapatan untuk APBD 2016 terus berupaya menggali dan memaksimalkan potensi sumber pendapatan. Wahyu menyarankan kepala-kepala SKPD memiliki jiwa entrepreneur untuk memaksimalkan potensi pendapatan yang selama ini belum tergarap.

Anggota Pansus I DPRD Padang, Helmi Moesim mempertanyakan kiat Dinas Pasar dalam merealisasikan target pendapatan. Berkaca dari realisasi tahun 2015, Dinas Pasarbaru mampu mencapai target 28,44 persen. Dari target Rp9 miliar, terealisasi sekitar Rp2 miliar hingga 30 Oktober.

“November tinggal 1,5 bulan lagi. Apa mungkin bisa mengejar target pendapatan tersebut. Apa strategi Dinas Pasar mengejar target itu,” ujarnya.

Kepala Dinas Pasar Padang, Endrizal mengatakan, target pendapatan ditingkatkan seiring akan disahkannya revisi Perda Retribusi. Dengan begitu, dia yakin dapat menggenjot pendapatan. Di antaranya, retribusi pedagang di Pasar Inpres Blok II yang selesai Desember 2015.

“Kemungkinan pada Maret 2016 kita akan masukkan pedagang ke Blok II. Kita juga akan memaksimalkan pendapatan dari Blok I yang selama ini belum tergarap maksimal,” kata Endrizal.

Di samping itu, lanjutnya, juga akan ada pemasukan dari Pasar Lubukbuaya, karena pedagang yang selama ini berjualan di pinggir jalan akan dipindahkan ke bangunan baru yang diperkirakan selesai Desember. “Sosialisasi sebulan, Februari seluruh pedagang akan kita pindahkan. Di situ akan ada peningkatan retribusi,” katanya.

Terkait realisasi pendapatan tahun 2015, dia menargetkan bisa tercapai Rp 4,5 miliar jika Sentral Pasar Raya (SPR) sudah membayar kewajiban ke Pemko. Jika tidak, diperkirakan hanya tercapai Rp3,3 miliar.(by/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook