KETIKA MENJEMUR PAKAIAN

Ibu dan Anak Tewas Tersengat Listrik

Sumatera | Selasa, 08 Desember 2015 - 00:25 WIB

Ibu dan Anak Tewas Tersengat Listrik
Ilustrasi.

BINJAI (RIAUPOS.CO) - Hidup dua perempuan ini sungguh menyedihkan. Nyawa mereka tidak tertolong lagi karena tewas seketika akibat tubuh mereka terkena setrum listrik.

Kedua perempuan itu, ibu dan anak masing-masing Nurlela (70) dan Ime Sabrina (35). Kematian mereka berdua bermula saat Ime hendak menjemur pakaian di belakang rumahnya di Jalan Palembang Gang Palembang Lingkungan 3 Kelurahan Tambung Timur, Binjai Selatan, Sumut, Ahad (6/12/2015).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pagi itu Ime menjemur pakaian mereka di jemuran yang terbuat dari kawat di belakang rumah. Tanpa disadari Ime, ternyata jemuran tersebut dialiri arus listrik. Alhasil, Ime pun kesetrum. Melihat itu, Nurlela mencoba menyelamatkan dengan menarik tubuh anak perempuannya yang kejang-kejang.

Tak pelak, Nurlela pun turut kesetrum. Kejadian ini terkuak ketika Ikhsan (35) suami Ime, melihat istri dan ibunya sudah tergeletak di bawah jemuran. Bersama tetangganya, Buyung, kedua korban pun langsung melarikan kedua korban yang sekarat ke Rumah Sakit Bangkatan dengan menumpangi becak bermotor.

Meski sempat mendapat pertolongan medis, tapi nyawa ibu dan anak tersebut tak tertolong. Menurut Buyung, kedua korban saat diboyong ke rumah sakit dengan kondisi detak urat nadi lemah. Akibat kesetrum, telapak tangan kanan Ime terkelupas karena sengatan arus listrik kawat jemuran.

Usai dibersihkan, jenazah ibu dan anak itu diboyong keluarga untuk disemayamkan hingga dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Hasil penyelidikan polisi di lokasi, ternyata jemuran yang terbuat dari kawat itu bersentuhan dengan kabel lampu belakang rumah yang sudah terkelupas. “Tulang lampu belakang itu memang memalang ke jemuran. Diduga kabel sudah terkelupas karena sudah rapuh,” kata Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Bambang Tarigan.

Kata Bambang, jenazah kedua korban tak diotopsi karena pihak keluarga sudah ikhlas akan kejadain yang menurut mereka murni karena kecelakaan itu.

Pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan tidak ada tuntutan di belakang hari kelak. "Jadi keluarga sudah pasrah dan tidak ingin jenazah diotopsi. Karena ini murni kecelakaan. Arus diduga mengalir dari lampu penerangan yang mengalir ke jemuran," kata Bambang.

Sebelumnya, kejadian yang sama juga merenggut nyawa Subali (55) warga Jalan Gunung Jaya Wijaya Lingkungan X, Kelurahan Binjai Estate, Binjai Selatan, Sabtu (5/12/2015) sekitar pukul 21.00 WIB.

Subali tewas saat memperbaiki listrik di rumah adiknya, Nurhayati di Jalan Samanhudi, Pasar 1, Kelurahan Binjai Estate, Binjai Selatan. Malam itu, Subali naik ke atas plafon dengan menggunakan tangga dibantu adiknya. Begitu di atas, tiba-tiba saja adiknya mendengar suara letusan dari atas rumah.

Mendengar itu, adik korban pun melihat abangnya Subali sudah tidak bernyawa lagi di atas plafon karena kesetrum aliran listrik. Peristiwa itu pun sempat mengundang pihak kepolisian setempat. Namun karena pihak keluarga menerima secara iklas, korban pun diboyong ke rumah duka untuk dikebumikan.(bam/deo)

Laporan: RPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook