PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ribuan orang warga Riau saat ini dikabarkan masih terjebak di Sumatera Barat akibat tidak bisa pulang menyusul jalur jalan utama yang menghubungkan Riau-Sumbar putus karena banjir. Kebanyakan warga yang ke Sumbar berangkat untuk menghabiskan libur panjang terkait hari libur nasional Senin (8/2/2016).
Demikian pula sebaliknya, warga Sumbar yang hendak pulang dari Riau juga terjebak tidak bisa meneruskan perjalanan. Hujan yang melanda Sumbar dan Riau dalam waktu beberapa hari terakhir telah membuat beberapa daerah di Sumatera Barat mengalami longsor dan banjir.
Banjir yang membuat jalur jalan putus terletak di Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Nagari, Kabupaten 50 Kota. Ketinggian air diperkirakan mencapai 4 meter akibat luapan Sungai Pangkalan Koto Baru. Selain merendam badan jalan, banjir juga menenggelamkan puluhan rumah warga termasuk Polsek Pangkalan Koto Baru. Satu orang hanyut dan ditemukan tewas. Banjir menenggelamkan jalan raya sehingga tidak ada satupun kendaraan yang bisa melintas.
Informasi yang dihimpun Riaupos.co menyebutkan jalur jalan putus mulai pukul -05.00 tadi pagi. Ketinggian air diperkirakan mencapai empat meter Sebagian pengendara sudah mengetahui informasi sehingga menunggu perkembangan di tempat masing-masing. Hingga siang ini jalan belum dapat dilalui.
Sebagian lagi yang sudah terlanjur bergerak sampai di titik jalan yag putus terpaksa balik arah, kembali ke kota asal. Sebagiannya memilih memutar arah untuk kembali ke Riau melalui jalur Kiliran Jao kemudian menuju Talukkuantan, Kuantan Singingi. Meskipun lebih jauh Jalur ini terpaksa diambil mengingat besok sudah mulai bekerja dan sekolah bagi anak-anak.
“Saya masih berhenti, sepertinya menunggu banjirnya surut saja. Kalaupun hari ini tidak surut, mungkin besok saya akan coba lagi. Soalnya saya dengar lewat Kiliran Jao pun tidak menjamin jalan lancer,” kata Yanto, seorang pengendara yang hendak pulang ke Pekanbaru.
Laporan dan editor: Fopin A Sinaga