MEDAN (RIAUPOS.CO) - Rencana M Rizky Harahap (17), untuk bermain bola futsal bersama teman-temannya, kandas. Siswa SMA asal Gunung Tua, Tapanuli Selatan, ini tewas disambar kereta api di Jalan Padang Lingkungan VII, Kelurahan Bantan Timur, Medan Tembung, Kamis (3/12/2015) sore.
Peristiwa itu terjadi saat Rizky bersama 3 temannya hendak bermain bola futsal di Perumnas Mandala. Belum tiba di tempat tujuan, Rizky yang saat itu mengendarai sepeda motor RX King disambar kereta api.
Atas kejadian tersebut, warga sekitar perlintasan kereta api pun langsung ramai. Tak lama kemudian, petugas Polsek Percut Seituan yang tiba di lokasi mengevakuasi jenazah Rizky ke RSU Pirngadi Medan.
"Korban tewas di tempat dengan luka koyak di kepala,” ujar Baim (17), rekan Rizky saat ditemui di instalasi jenazah RSU Pirngadi Medan.
Sebelum musibah tersebut terjadi, lanjut Baim, ia, korban dan 2 temannya baru berkunjung dari rumah Izul, rekan mereka lainnya di kawasan Jalan Jermal VII. "Sepulang dari sana kami pun berencana hendak main futsal," ucapnya.
Padahal, sambung Baim, mereka sempat memperingatkan korban agar hati-hati karena kereta api hendak melintas. "Mungkin karena tidak dindahkannya, makanya korban tertabrak," imbuhnya.
Mengenang korban, lanjut pelajar kelas III SMA ini, dia dan korban berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi universitas di pulau Jawa. “Di sekolah, kami sudah 3 tahun sekelas. Makanya kami mau sama-sama kuliah di Jawa," ungkapnya sembari meneteskan air mata.
Marwiyah (45), salah satu guru korban yang datang ke RSU Pirngadi mengaku terkejut ketika mendapat kabar muridnya tewas ditabrak kereta api. "Temannya memberitahukan kami korban tewas karena ditabrak kereta api. Sehabis ujian tadi pagi mereka ke rumah temannya untuk bermain futsal,” terangnya.
Laporan: RPG
Editor: Fopin A Sinaga
