PEMATANGSIANTAR (RIAUPOS.CO) - Hujan deras, longsor, 8 ekor buaya lepas, tangisan serta teriakan,membuat malam begitu mencekam di sejumlah lokasi di Kota Siantar. Bahkan, dua orang tewas pada peristiwa di malam pertama di bulan Desember itu.
Di Jalan Rajawali, Kelurahan Simarito, Siantar Barat, satu unit rumah tertimpa longsor yang menewaskan Julina Sari binti Zaiman (54), Selasa (1/12) sekitar pukul 21.30 WIB. Tebing yang berada di belakang rumahnya longsor tergerus air hujan.
Menurut warga, peristiwa naas itu terjadi saat korban sedang berupaya mencegah air masuk ke rumah melalui dapur yang datang dari atas tebing. Namun seketika tembok beton penahan tanah roboh dan menimpa korban.
H Sofyan Nasution, warga sekitar mengatakan, saat kejadian korban bersama anaknya Nur Eka (32). "Waktu kejadian dia sedang membersihkan air hujan dari tebing yang masuk ke rumah. Dia bersama anaknya di dalam rumah. Longsor tiba-tiba datang. Suaminya sedang ada di Jakarta," katanya.
Senada disampaikan Ningsi (54). Ia pertama kali mendengarkan teriakan Nur Eka dari rumah korban. Saat itu, Ningsi juga sedang mencegah air hujan yang menggenangi badan jalan tidak masuk ke rumahnya yang berada tepat di pinggir jalan umum. "Kejadian sekitar selesai maghrib. Aku juga lagi ngorek-ngorek supaya air tidak masuk ke rumahku. Rupanya ada teriakan saya dengar. Saya naik ke atas, saya lihat ibu itu sudah ditimpa longsor dan mencoba minta tolong. Saya mendengar tolong-tolong berdatanganlah orang satu per satu, jelasnya.(pam/TH/aha/ara)
Laporan: RPG
Editor: Fopin A Sinaga