KUNCI DIRAMPAS

15 Tahanan Rutan Kabur

Sumatera | Senin, 02 November 2015 - 10:14 WIB

MEDAN (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 15 warga binaan yang menghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, melarikan diri, Ahad (1/11) sekitar pukul 08.45 WIB. Mereka melarikan diri dengan cara memukuli sipir yang sedang bertugas dan merampas kunci.

Setelah melumpuhkan sipir bernama Jefri dan merampas kunci pintu gerbang utama Rutan Pancur Batu, selanjutnya, 15 tahanan melarikan diri melalui pintu gerbang utama Rutan. “Saat ini, yang melarikan diri 14 orang. 14 tahanan dan 1 orang narapidana. Sedangkan, seorang lagi sudah berhasil diamankan,” ungkap Josua Ginting Humas Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkuham) Wilayah Sumut, kemarin sore.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Josua menceritakan kronologis peristiwa kaburnya tahanan itu. Saat itu, sedang berlangsung pelaksaan ibadah kebaktian untuk warga binaan beragama Kristen. Di mana, petugas bernama Jefri membuka pintu sel untuk para tahanan yang akan mengikuti kebaktian tersebut.

Namun, saat melalui pintu utama menuju tempat ibadah di dalam Rutan tersebut. Seluruh tahanan yang melarikan diri itu, bukan menuju gereja di dalam Rutan. Melainkan, berniat untuk melarikan diri dengan cara memukuli Jefri sang sipir. “Pada Ahad biasanya, warga binaan beragama Kristen melakukan kebaktian. Tapi, mereka bukan kebaktian malah memukuli petugas kami bernama Jefri. Kemudian, petugas itu juga mengalami luka atas pemukulan tersebut,” jelas Josua.

Atas penganiayaan itu, Jefri mengalami luka memar di  muka dan tubuhnya. Josua mengatakan sipir yang melihat kejadian itu, sempat melakukan perlawanan dengan menahan pintu utama Rutan, agar para tahanan tersebut tidak melarikan diri. Karena kekurangan jumlah personel para tahanan itu, dengan muda melarikan diri. “Anggota sudah melakukan perlawanan dengan menghalangi mereka agar tidak kabur dari pintu utama. Bagaimana lagi, jumlah anggota sedikit dari jumlah tahanan yang kabur,” kata Josua.

Dia juga menjelaskan bahwa kapasitas Rutan Pancur Batu, 145 orang. Namun, saat kejadian jumlah penghuni Rutan mencapai 883 orang. Artinya, Rutan tersebut sudah over kapasitas sekitar 400 persen lebih dari jumlah yang seharusnya. “Sedangkan jumlah petugas sipir di Rutan Pancur Batu hanya 5 orang,” bebernya.

Josua juga mengakui minimnya fasilitas di Rutan tersebut. Dari jumlah tahanan yang over kapasitas hingga jumlah personel sipir yang sedikit. “Memang seluruh Rutan dan Lapas di Sumut over Kapasitas. Termasuk di Rutan Pancur Batu ini, termasuk jumlah penjaganya minim,” tuturnya.

Ditanyakan soal proses pencarian dan penangkapan tahanan kabur. Josua mengungkapkan pihak Kemenkumham Sumut sudah melakukan koordinasi dengan Polresta Medan dan Polda Sumut. “Sudah koordinasi juga dengan Polsek Pancur Batu, Polsek Sunggal, Polsek Bandar Baru dan Polsek lainnya. Yang pasti, melakukan kordinasi dengan polisi,” imbuhnya.

Termasuk meminta bantuan untuk menjaga keamanan dari pihak kepolisian untuk beberapa hari  ke depan.”Kita memaksimalkan pencarian tahanan kabur bersama polisi. Kita juga meminta bantuan keamanan sekarang di Rutan. Sekarang sedang dilakukan pengamanan saat ini di Rutan,” cetusnya.

Disinggung, apakah Kemenkuham Wilayah Sumut melakukan proses penyidikan atas kasus tahan kabur. Josua mengatakan belum. Masih fokus melakukan pengejaran dan penangkapan tahanan. “Itu nanti akan dilakukan, dengan meminta keterangan dari anggota kita. Tapi, kita fokus pencarian tahanan kabur dan menenangkan kondisi di dalam Rutan,” pungkasnya.

Kapolsek Pancur Batu, Kompol Frido Gultom mengatakan sedang melakukan penyidikan dan pengejaran terhadap tahanan yang kabur tersebut. Dia juga mengungkapkan bahwa para tahanan tersebut merupakan kasus narkoba, pencurian, penadah dan pencabulan.(gus/mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook