Mabit Pererat Ukhuwah Mahasiswa, Pemuda dan Warga

Sosialita | Rabu, 23 Januari 2019 - 13:35 WIB

Mabit Pererat Ukhuwah Mahasiswa, Pemuda dan Warga
FOTO BERSAMA: Kepala Desa Kulim Jaya Suharto, Kadus Sukadamai Yuli, Ketua PMKJ Tri Akhyarudin serta mahasiswa dan pemuda dan tokoh masyarakat foto bersama di Dusun Sukadamai, Kulim Jaya, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Inhu, akhir pekna lalu.

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Malam bina iman dan takwa (mabit) yang ditaja mahasiswa yang tergabung Perhimpunan Mahasiswa Kulim Jaya (PMKJ) sangat mengesankan. Kegiatan yang ditaja di SP 5, Jalur 11, Dusun Sukadamai, Desa Kulim Jaya, Kecamatan Lubuk Batu Jayat, Inhu rersebut mendapat sambutan hangat dari para pemuda maupun perangkat desa dan tokoh masyarakat serta agama.

Menurut Ketua PMKJ Tri Akhyarudin, kegiatan yang ditaja pihaknya diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bagi generasi milenial akan pentingnya agama dan diharapkan dapat terus mendalami serta melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah, dalam kehidupan sehari-hari. Satu lagi, mabit ini sebagai salah satu kesempatan PMKJ memperkenalkan diri, bahwa mereka merupakan bagian dari warga desa. Dan akan selalu ada untuk masyarakat desa.

‘’Dengan kegiatan ini juga kami harapkan kegiatan remaja masjid yang selama ini vakum, dapat dihidupkan kembali. Sehingga masjid akan selalu hidup dengan banyaknya kegiatan remaja masjid. Misalnya, magrib mengaji, pelatihan memandikan jenazah dan lainnya,’’ ungkap Tri Akhyarudin.

Adapun kegiatan mabit itu dimulai selesai Salat Isya, dihadiri perangkat desa, termasuk Kepala Desa Kulim Jaya Suharto, Kadus Sukadamai Yuli, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama, di antaranya Nurkholis (Japung) yang juga memberikan tausiah usai Salat Subuh.

Sementara tausiah malam oleh ustaz Edi Setiawan, dia mengupas tentang tujuh golongan yang dinaungi di hari akhir. Serta menjelang tengah malam dibahas empat kriteria menantu idaman.

‘’Suasana menjadi sangat meriah dan menuh tawa, sebab para peserta yang berjumlah sekitar 50 orang itu, berhadapan langsung dengan para tokoh dan perangkat desa. Ada yang tersipu malu da nada juga yang hanya tersenyum simpul,’’ ungkap Tri Akhyarudin.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook