PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Kondisi beberapa bangunan Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau mulai mengkhawatirkan. Pasalnya terdapat relief yang retak, terutama pada bagian menara masjid. Warga khawatir sewaktu-waktu relief sekitar atap tersebut berjatuhan. Sehingga mengenai jamaah yang hendak menunaikan ibadah di sana.
Seperti diungkapkan salah satu warga Pekanbaru, Riko (29). Pekerja swasta tersebut mengaku cukup khawatir bila berjalan di bawah bangunan yang plafonnya mulai retak.
“Masyarakat yang menunaikan ibadah salat di sini tidak sedikit. Setiap hari itu ratusan bahkan ribuan, itu lima kali sehari. Harapan kami, bisa segera diperbaiki,” ungkapnya, usai melaksanakan Salat Asar, Jumat (21/12) .
Hal senada juga diungkapkan Hasbullah (22), warga Kecamatan Senapelan, Pekanbaru itu mengaku hampir setiap siang dan petang menunaikan ibadah salat di Masjid An-Nur. Menurut dia, pemerintah harusnya sigap memperhatikan kondisi bangunan masjid. Karena selain menjadi ikon Riau, Masjid Raya An-Nur juga kerap didatangi pengunjung dari luar daerah.
“Ini kan ikon Kota Pekanbaru juga. Kalau ada pengunjung dari luar daerah pasti salat di sini.
Kan malu juga kita kalau kondisi bangunan masjid seperti ini. Kita juga tahu kalau Masjid An-Nur juga merupakan kebanggaan masyarakat Riau. Harapan saya pemerintah sigap,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman menyebut pemerintah provinsi akan segera melaksanakan perbaikan. Sementara ini dirinya telah meminta Bank Riau Kepri untuk menyalurkan corporate social responsibility (CSR) untuk pembangunan masjid.
“Sementara kami minta agar BRK salurkan CSR ke sana. Terutama bagian-bagian yang sering dilalui masyarakat,” paparnya.
Selain itu dirinya juga memastikan perbaikan segera dilakukan dalam waktu dekat.
“Kalau CSR tidak bisa, karena pemprov mesti menunggu tahun anggaran, saya pribadi yang akan memperbaiki,” tegas legislator asal Pekanbaru itu.(mng)
(Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru).