JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menginjak usia 52 tahun, semangat bermusik Iwan Fals tidak mengendur. Setelah tahun lalu merilis album "Raya", tahun ini pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 itu mencoba mencatatkan diri dalam Guinness Book of World Records lewat konser dengan jumlah penonton terbanyak.
”Ceritanya mau menyanyikan lagu kebangsaan, sekaligus memecahkan Guinness Book of Record,” ujar Iwan Fals saat jumpa pers Net Movement di Foste Resto & Bar, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1).
Pemilik nama asli Virgiawan Listianto itu ingin mengalahkan Metallica yang pernah menjaring 2 juta penonton saat konser di Moscow, Rusia, dan Rod Steward yang ditonton 4 juta pecinta musik saat manggung di Brazil. ”Saya pengen menembus rekor itu,” katanya.
Dalam konser yang rencananya akan berlangsung selama 1,5 jam, Iwan akan berkolaborasi dengan beberapa musisi. Sejumlah penggemarnya yang menamakan diri Oi atau Orang Indonesia pun akan ikut diajak manggung. Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 itu akan menyeleksi beberapa berdasarkan video yang dikirimkan kepada pihak penyelenggara.
”Nggak hanya musisi dan penyanyi yang akan muncul, siapa penggemar yang terpilih akan berduet dengan saya di konser nanti,” tuturnya.
Sebelum konser pemecahan rekor itu berlangsung, Iwan akan melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia sepertiBandung, Surabaya dan Medan. Dia menggandeng rekan sesama musisi seperti Ari Lasso dan Andra and The Backbone.
Saat roadshow itu, Iwan berusaha mengajak seluruh penggemarnya di seantero negeri untuk ambil bagian dalam konser bertajuk Nyanyian Raya tersebut. ”Ini hal yang luar biasa, dapat kesempatan 1,5 jam dikasih panggung yang bagus, sehingga konser yang saya jalani mudah-mudah bisa mempengaruhi dan meningkatkan kualitas musik Indonesia,” harap Iwan.
Pelantun tembang Umar Bakrie itu pun berharap presiden yang terpilih kelak akan mendukung konser tersebut. Apalagi, konser itu mengangkat tema perubahan bagi bangsa Indonesia, mulai yang terkecil semisal menjaga kebersihan dan menanam pohon.
”Dari hiburan kita bisa memberikan informasi yang bisa mewakili perubahan yang baik. Seorang (Mahatma) Gandhi bisa mengubah dunia, Mother Teresa juga seperti itu, bisa mempengaruhi dunia,” ucapnya. Nah, Iwan ingin melakukan hal serupa lewat musik.
”Ini bukan sekadar omongan. Menyayangi orang lain, silaturahmi dalam satu irama musik, dan bagaimana menyayangi pohon. Tanpa pohon, kita nggak ada. Jadi, setiap konser saya selalu ajak untuk tanam pohon, setiap konser saya juga ajak buang sampah pada tempatnya ya,” terangnya.
Rencananya, konser yang digelar usai pemilihan presiden 2014 itu berlangsung di bekas landasan pacu Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat. Panggung akan dibuat di atas jembatan layang Kemayoran.
”Sementara ini, tempatnya di Kemayoran, di jembatan melintang yang mengarah ke utara. Kalau malam, nggak terlalu heavy traffic-nya (lalu lintas, red). Tetapi kita mencari kemungkinan yang lain,” ungkap Wishnutama Kusubandio, CEO Net.(ash)