Sefti Sanustika Tak akan Tinggalkan Fathanah

Sosialita | Senin, 20 Mei 2013 - 08:56 WIB

JAKARTA (RP) - Wajah cantik Sefti Sanustika, istri Ahmad Fathanah tersangka kasus suap impor daging sapi, bakal lebih sering muncul di televisi.

Tetapi, bukan lagi sebagai saksi atas kasus yang menimpa suaminya, melainkan sebagai bintang FTV dan sinetron. Sampai saat ini, dia mengklaim sudah terikat kontrak untuk 10 FTV dan 100 episode sinetron.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Walau sudah menghasilkan uang sendiri, Sefti berkomitmen tidak akan tinggalkan Fathanah.

Hari ini, syuting pertama adalah untuk FTV bertema hidayah. Kurang lebih, FTV itu akan bercerita tentang kisah hidupnya selama ini hingga kasus yang membelit keluarganya.

‘’Mungkin itu hikmah dari segala cobaan. Saya bisa kembali cari uang,’’ kata Sefti di rumahnya.

Dia perlu pekerjaan itu karena baru saja melahirkan anak. Sementara nafkah lahir dari Rencananya, Senin (21/5) ini, dia akan memulai aktifitas barunya.

Syuting pertama  suaminya tidak bisa dipenuhi karena Fathanah masih dipenjara. Saat proses pengambilan gambar dimulai, Sefti akan menitipkan Amira yang masih berumur 3 bulan ke orang tuanya.

Sebelum menandatangani kontrak itu, dia mengaku sudah konsultasi ke Fathanah. Sebenarnya Fathanah keberatan kalau istrinya itu harus terjun ke dunia hiburan lagi. Namun Sefti bisa mengantongi izin setelah menjelaskan bahwa dia bermain film, bukan menyanyi.

‘’Bapak bilang enggak usah menyanyi dulu Ma. Enggak enak, suami lagi di sini tapi istri nyanyi,’’ katanya menirukan Fathanah.

Hingga saat ini, Sefti memang sudah komitmen untuk tidak meninggalkan Ahmad Fathanah, meski mengaku sakit hati setelah mengetahui ulah nakal suaminya.

Di samping itu, dibukanya beberapa rekaman pembicaraan antara Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) di persidangan membuat terkuaknya sejumlah kode rahasia.

Salah satu yang masih misterius ialah kode Pustun dan Jawa Sarkia. Kalimat itu disebut terkait dengan perempuan-perempuan cantik yang ada di lingkungan Fathanah.

Kalimat Pustun dan Jawa Sarkia itu ada dalam pembicaraan ketika AF dan LHI membahas uang Rp40 miliar. Kalimat itu diucapkan AF ketika membuka pembicaraan dengan LHI. Saat itu sepertinya LHI sedang berada di Riau. Dalam pembicaraan itu, AF mengatakan pada LHI bahwa istri-istrinya sudah menunggu semua.

LHI pun bertanya yang mana aja? Dijawab Fathanah, Ada semuanya. Lantas LHI melontarkan pertanyaan lagi, ‘’Yang pustun pustun apa Jawa Sarkia?’’. Fathanah lantas menjawab, Pustun. Belum diketahui apa maksud kata Pustun Pustun dan Jawa Sarkia itu.

Dalam google translate dua kata itu juga sulit ditemukan. Namun dalam Wikipedia pushtun berasal dari kata pashtun. Kata itu bisa diartikan sebutan untuk etnis Pakistan, Afghanistan, Iran atau daerah di Timur Tengah lainnya.

Sementara istilah Jawa Sarkia kemungkinan merujuk pada suku Jawa. Sebab dalam bahasa Arab, Sarkiyah artinya timur. Jika digabungkan, dua kalimat itu bisa jadi berarti Jawa Timur.

Belum ada konfirmasi terkait hal ini, sebab istri Fathanah, Sefti Sanustika sendiri juga tidak tahu maksud pembicaraan suaminya. ‘’Saya tidak tahu soal itu, biar Bapak sendiri yang menyelesaikan hal itu,’’ ujarnya.

Ada pula kode rahasia yang belum terungkap dengan gamblang. Misalnya saja kata Salam Putih, kalimat ini diucapkan Fathanah lewat BBM usai menerima dana Rp1 miliar dari PT Indoguna Utama.

Rekaman percakapan via BlackBerry Messenger (BBM) itu ditampilkan dalam layar besar saat sidang Jumat lalu (17/5). ‘’Makasih Ibu, saya udah terima. Salam Putih,’’ Begitulah kalimat yang dituliskan Fathanah.

Kata rahasia lainnya ialah daging busuk. Kalimat ini muncul dalam pembicaraan antara Fathanah dan sopirnya. Ketika itu Fathanah usai menerima uang Rp1 miliar dari PT Indoguna Utama. Kalimat itu terucap saat pria asal Makassar itu menuju Hotel Le Meridien menemui Maharani Suciyono.

‘’Jangan jauh-jauh dari situ. Di situ ada daging busuk’’. Terpisah, rencana Ketua Majelis Hakim Purwono Edi Santoso untuk mengkonfrontasi para saksi disambut baik oleh pihak Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) yang akan menjadi titik balik untuk membuktikan kliennya bersih.(dim/gun/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook