PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bersempena dengan ulang tahun Dewan Kesenian Riau (DKR) ke-21, DKR diminta mampu menagih utang pada Pemprov Riau untuk para seniman. Demikian diungkapkan Ketua Harian LAM Riau, Al azhar pada pidato kebudayaan yang dibacakannya di aula DKR, Sabtu (18/1).
Al azhar dalam pidato kebudayaannya merefleksi bagaimana perjuangan seniman-seniman Riau dulunya berjuang untuk memiliki Dewan Kesenian di Riau ini, berbicara lebih luas. ‘’Kenapa kita ingin punya Dewan Kesenian? Nah, pada tahun 70-an itu dibayangkan Dewan Kesenian sebagai sebuah lembaga tempat dimana kebebasan memperlihatkan bentuk yang sebenarnya. Kebebasan adalah asas kreativitas. Tidak akan ada kreativitas kalau kondisi terkekang,’’ tegas Al Azhar.
Dikatakan Al azhar lebih lanjut, seniman harus memiliki laman bermain sendiri. ‘’Seniman perlu sebuah kawasan, sehingga merasa punya kekuasaan yang dilandasi kebebasan dan kebebasan itu untuk kreativitas. Dan saat ini peranan strategis DKR sesungguhnya di situ, yakni, bagaimana DKR harus mampu menjadi penagih hutang Pemprov terhadap seniman di Riau ini,’’ ujarnya lagi.
Sementara itu Ketua DKR bertekad memajukan seni di Riau. Selain syukuran, lanjutnya, kegiatan tersebut juga untuk bersilaturrahmi sesama insan seni. Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (DKR), Kazzaini Ks. Kazzaini juga mengakui, masih banyak hal yang mesti dilakukan untuk menjadikan Riau lebih baik, khususnya di bidang seni.
‘’Kegiatan pada malam ini sengaja dilaksanakan bersempena untuk syukuran, sekaligus ulang tahun DKR yang ke 21. Ini tanpan terasa oleh kita. Namun kita menyadari bahwa masih banyak hal yang mesti kita lakukan dalam rangka bagaimana kesenian di Riau ini menjadi tuan rumah dan mendapat tempat di negerinya sendiri,’’ kata Kazzaini.
Oleh karena itu, Kazzaini juga berharap kepada seluruh pihak agar senantiasa memberikan support dalam bentuk saran dan kritik. ‘’Ke semua itu sangat kami harapkan agar Dewan Kesenian ini dapat berjalan dengan baik. Mudah-mudahan di momen ulang tahun yang ke 21 ini, kita bisa melakukan lebih banyak lagi untuk memajukan kesenian di Riau,’’ ujar Kazzaini.
Hadir juga pada kesempatan itu Iyeth Bustami, artis yang berasal dari Riau yang telah melalang buana di tingkat nasional. Pada kesempatan itu Iyeth mengucapkan terima kasih atas pemberitahuan acara tersebut. ‘’Saya bahagia dan bangga dan terharu. Rasanya pengen menanagis saya bisa berada di DKR ini dan sudah menjadi keinginan saya lama sekali,’’ ujarnya kemudian.
Dalam kesempatan itu juga Iyeth mengapresiasi ultah DKR yang ke 21. Iyeth menyanyikan sebuah lagu spontanitas tanpa musik yang berjudul selamat ulang tahun. Meskipun tanpa musik, ciri khas suaranya yang kemudian membuat penonton bertepuk tangan usai Iyeth bernyanyi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh Fakhrunas MA Jabbar, Pembacaan cerpen oleh Taufik Ikram Jamil. Tak pula ketinggalan, Raja Isyam membacakan puisi yang berjudul Nyanyian Tanah Kelahiran karya Ediruslan Pe Amanriza serta aneka persembahan seni yang sifatnya siapa yang ingin mengekpresikan karya seni di malam Ultah DKR tersebut.
Hadir dalam acara tersebut, seniman dan budayawan Riau lainnya seperti Yoserizal Zen, Mustamir Tahlib, Arman Rambah, Eri Bob, Hang Kafrawi, Fedli Azis, Ketua Dewan Kesenian Kota Pekanbaru, Taufik Hidayat dan civitas STSR, Riau Pos Grup, dan komunitas-komunitas seni yang ada di Pekanbaru.(*6/kun)