Keletah Budak Produksi Operet Tengkuluk Paya

Sosialita | Minggu, 19 Januari 2014 - 08:21 WIB

Keletah Budak Produksi Operet Tengkuluk Paya
Pertunjukan operet anak Si Lancang produksi sanggar Keletah Budak di Anjung Seni Idrus Tintin. Foto: Fedli Azis/Riau Pos

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Setelah sukses mementaskan Awang Putih (2009), Si Lancang (2011), Sanggar Keletah Budak Asuhan Sanggar Teater Selembayung kembali produksi. Tahun ini mereka akan mementaskan sebuah naskah yang diangkat dari cerita rakyat Riau berjudul Tengkuluk Paya. Naskah ini disebutkan Rina Nazarudin Entin sebagai sutradara sekaligus pengasuh anak-anak tersebut adalah naskah yang telah diadaptasi dari cerita rakyat yang berasal dari Kuansing.

Ceritanya tentang anak durhaka. Dijelaskan Rina kemudian, seorang anak perempuan yang terdapat di sebuah kampung, hidup bersama ibunya. Tetapi anak perempuan tersebut sangat pemalas bahkan anak perempuan tersebut merasa risih dengan kehidupan mereka yang miskin.  Dia juga merasa iri ketika melihat teman-temannya dibelikan apa saja oleh orang tuanya sementara itu dia tidak dapat meminta apa-apa karena ibunya hany abekerja di ladang milik orang. Setiap hari pulang hanya bisa membawa sedikit makanan, upah dari kerjanya itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Suatu hari anak perempuan tersebut merasa muak dan kesal. Dia mengatakan kepada ibunya bahwa sangat malu dengan pekerjaan ibunya yang menurutnya hanya meminta-minta dari orang. Hal itu kemudian membuat hati ibunya terluka dan ibunya kemudian lari meninggalkan anaknya yang tak tahu membalas budi tersebut.

Kata Rina, Disinilah konflik itu terjadi ketika anak perempuan tersebut sadar, ia ingin mengejar ibunya, namun ketika melewati tangga depan pintu rumah, ia terjatuh ke tanah. Dan kemudian tanah disekitarnya seolah-olah lunak atau hidup yang kemudian menelan anak perempuan tersebut. sampai sekarang kata Rina, menurut masyarakat setempat memang ada tanah seperti itu di sebuah kampung yang bernama Mudik Ulo.

“Tapi cerita Tengkuluk Paya ini tidaklah begitu saja dipentaskan di atas panggung. pementasannya nanti kita kemas dalam bentuk operet. Saya juga sudah mengubah suaikan cerita tersebut ke dalam bentuk modern. Artinya ada cerita di dalam cerita, “ kata Rina.

Adapun alasan dalam pemilihan naskah tersebut kata Rina menjelaskan pertam akarena memang ingin menampilkan sesuatu yagn berbeda dari tiap pementasan sanggar Keletah Budak. Yang kedua, memang sudah menjadi target dan program sanggar Keletah Budak untuk mencoba mengangkat cerita-cerita rakyat Riau ke dalam suatu seni pertunjukan.

“Memang sudah menjadi keinginan kita untuk mengangkat cerita-cerita rakyat yang tiap tahunnya kita gilirkan. Tujuannya disamping memperkenalkan kepada khalayak keberadaan cerita rakyat Riau yang cukup kaya dan bervariasi, juga semoga pertunjukan yang dipentaskan dapat pula menjadi pembelajaran bagi anak-anak zaman sekarang ini, “ Ujar Rina sembari menambahkan waktu pementasan yang Insyaallah akan dilaksanakan sekitar bulan Maret 2014 di Anjung Seni Idrus Tintin.

Saat ini, sebanyak 23 orang anak sedang sibuk berproses guna mempersiapkan pertunjukan itu nantinya. Dijelaskan Rina juga bahwa sebenarnya pementasan tersebut dilaksanakan tahun 2013 karena memang target pementasan untuk sanggar Keletah Budak 2 tahun sekali tetapi dikarenakan beberapa hal akhirnya pementasan diundur tahun 2014.

“Anak-anak sudah berproses dari bulan November 2013. Mereka semua bersemangat dalam menyiapkan pementasan ini, hal itu pulalah menjadi energi tersendiri bagi saya untuk berusaha agar pementasan ini sukses nantinya, semoga,” kata Rina yang juga merupakan sutradara dan aktor Riau ini. (*6)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook