(RIAUPOS.CO) - Roro Fitria baru saja terbang ke Jogjakarta untuk mengantarkan ibunya ke tempat peristirahatan terakhir, Selasa (16/10). Sebelum kepergiannya, sang ibu sempat berwasiat agar Roro lekas menikah.
“Kalau wasiat Mama selalu nangis kalau ketemu. Baik ketemu atau telepon. Kalau di Rutan Pondok Bambu kan ada fasilitas wartel. Jadi, saya tiap kali telepon maupun ketemu di sidang atau kunjungan di rutan mama selalu nangis-nangis. Saya bilang ‘Mama jangan nangis, nanti mama tambah sakit’. Saya juga bilang mama harus kuat biar saya juga kuat ngejalaninnya. Jadi, nggak tahu ada satu hal yang ingin disampaikan mama, tapi tidak tersampaikan gitu entah apa. Karena memang mama sebelumnya selalu kuat apa pun yang terjadi. Cuma akhir-akhir ini mama selalu nangis-nangis,” tutur Roro saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (16/10).
Selain itu, almarhumah Retno Winingsih sempat mengatakan bahwa dia ingin melihat Roro ingin lekas menikah dan berkeluarga. Malang tak dapat ditolak, Roro gagal memenuhi permintaan terakhir ibunya.
“Dan mama pengin banget supaya saya bisa segera menikah dan bisa dipertemukan jodoh yang tepat bagi saya. Saya sangat sedih, saya bisa berencana sebaik apa pun, cuma Allah memang sudah menakdirkan mama wafat kemarin. Itu merupakan di luar kapasitas saya,” ujar Roro Fitria sambil terisak.
Batin Roro semakin tersayat tiap melihat ibunya di kursi Roda menemaninya di setiap sidang. Kemudian, sesekali melambaikan tangan meski sulit digerakkan karena sakit yang dideritanya.
“Mama selalu pengin bareng sama saya terus, sampai kalau saya setiap mau masuk ke mobil tahanan dan mau dipulangkan ke Pondok Bambu itu, mama selalu melambaikan tangan dadah-dadah terus. Saya hanya bisa istighfar, dan selalu mendoakan mama saya dan yasinan terus bersama teman-teman di Rutan Pondok Bambu,” tutup Roro.
Ibunda Roro Fitria, Raden Retno Winingsih tutup usia, Senin (15/10) sekitar pukul 06.30 WIB karena mengalami sakit. Almarhum kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Tepatnya di Dusun Beran, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), Selasa (16/10) siang. Jenazah sempat disemayamkan di rumah kerabatnya di Mulungan Wetan, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Kepala TPU Sleman Suhardono mengatakan, jenazah diberangkatkan ke rumah duka pada Selasa (16/10) pukul 11.00 WIB. “Dimakamkan di blok A5, ibu dari Roro Fitria,” katanya saat ditemui di kompleks pemakaman.(ce1/yln/jpc/jpg)