Antre Tiket Suju, 12 Remaja Pingsan

Sosialita | Minggu, 08 April 2012 - 07:20 WIB

Antre Tiket Suju, 12 Remaja Pingsan
Super Junior (Foto: asianbite.com)

JAKARTA - Demi melihat secara langsung boyband Super Junior (SuJu), remaja di Jakarta rela merogoh kocek ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Bahkan, mereka rela antre sejak sehari sebelum loket pembayaran tiket dibuka pukul 08.00 Sabtu (kemarin, 7/4). Karena kelelahan, 12 remaja pingsan saat mengantre tiket.

 

Sebenarnya aroma bakal bermasalah saat penjualan tiket tercium sejak pagi. Ribuan warga yang didominasi remaja tampak gelisah lantaran tidak bisa mengakses tempat penukaran tiket di Hotel Twin Plaza Hotel, Jalan S. Parman, Jakarta Barat. Ada yang tertahan di lobi, ada juga yang berada di luar hotel.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 

Mereka harus rela menunggu lama karena di dalam hotel sudah ada ratusan orang yang mengantre di loket pembayaran. Entah karena tidak siap menghadapi banyaknya calon pembeli tiket atau hal lain, pelayanan sangat lambat. Akibatnya, makin siang antrean bukannya terurai, tetapi makin menumpuk.

Berdasar pantauan, lalu lintas di sekitar Twin Plaza Hotel menjadi tersendat. Maklum, jalannya tidak terlalu lebar dan terpotong busway. Seorang petugas polisi yang mencoba mengurai kemacetan mengatakan bahwa kemacetan lebih dari satu kilometer. "Seharusnya penjualan tiket tidak dilakukan di sini," ujarnya.

Suasana makin kacau pada siang. Tiba-tiba ada pengumuman di kaca lobi bahwa tiket sudahhabis. Padahal, antrean masih sangat panjang. Kecewa lantaran sudah lama mengantre, calon pembeli tiket tidak langsung bubar. Mereka tidak percaya bahwa 18 ribu tiket di Twin Plaza sudah habis terjual.

Seorang perempuan dari pihak promotor mencoba menyampaikan hal itu secara langsung. Namun, usahanya tidak diindahkan. Malah, ELF "sebutan fans Suju" yang tidak kebagian tiket makin beringas. Mereka berusaha menerobos pintu kaca yang dijaga aparat. "Kami sudah jauh-jauh ke sini. Masa sudah habis," ujar Lidya, fans asal Bekasi.

 

Astrid, remaja asal Tangerang, juga tidak percaya bahwa tiket sudah habis. Rencananya, dia membeli tiket untuk konser kedua, yakni 29 April. Aturannya, loket baru dibuka pukul 08.00. Namun, saat datang pukul 07.00, dia kehabisan tiket. "Teman saya, Anggie, sampai pingsan," tuturnya.

Memang, berdasar informasi dari promotor Showmaxx, penjualan tiket dibagi dua sesi. Untuk konser hari pertama, yakni Sabtu 28 April, loket pengambilan nomor antrean dibuka Sabtu pukul 00.00 dan ditukar tiket pukul 08.00. Untuk konser hari kedua, loket nomor antrean dibuka pukul 08.00 dan penukaran tiket dijadwalkan pukul 13.00.

Namun, aturan tersebut tidak ditepati. Sejak dini hari, penjualan tiket hari pertama dan kedua langsung dibuka. Itulah mengapa penggemar yang datang pada pagi sudah tidak kebagian tiket.

 

Kapolres Jakarta Barat Kombespol Suntana mengatakan, kacaunya antrean membuat 12 penggemar pingsan. Angka tersebut mengecil dari kabar awal yang menyebutkan bahwa 24 remaja pingsan saat menganter tiket. "Fisiknya lemah, antre mulai dini hari dan belum makan," jelasnya tentang kondisi remaja yang pingsan.

Menurut dia, promotor memang belum siap menghadapi lonjakan jumlah penggemar. Keteteran dalam menjual tiket adalah salah satu bukti. Selain itu, manajemen penjualan tiket dengan memasukkan 20 orang per sesi, menurut Sutana, kurang tepat. Saat suasana makin kacau dan polisi mengancam bakal membubarkan lebih dini, mereka baru berubah.

 

"Akhirnya antrean per sesi menjadi 100 orang," imbuhnya. Meski sudah dibubarkan, ratusan orang tampak bertahan hingga sore.

 

Sementara itu, Helmi Sugara, juru bicara Showmaxx Entertainment, membenarkan bahwa antusias warga sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan ludesnya seluruh tiket yang disediakan panitia. Mulai kelas junior sky Rp 500 ribu, super sky Rp 1 juta, junior VIP Rp 1,4 juta, super box Rp 1,7 juta, hingga termahal super VIP Rp 2 juta.

 

"Memang, ada yang masih mengharapkan bisa mendapat tiket, kami mohon maaf tidak bisa memuaskan seluruh penggemar," ujarnya. Padahal, untuk mengatasi tingginya minat penggemar, pihaknya menggelar konser selama dua hari di Mata Elang Internasional Stadium, Jakarta Utara. Promotor akhirnya menunda penjualan dan akan diumumkan lagi kapan tiket bisa diperoleh. (dim/c4/nw)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook