IDE kreatif bisa didapat atau diperoleh di mana-mana saja dan dalam bentuk apa saja. Tergantung seorang pengkarya menangkap moment di dalam kehidupan ini. Seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Seni Melayu Riau, Erni Lestari yang akan melaksanakan tugas akhirnya, menggelar sebuah tarian yang berjudul ‘’Bangkik’’ di Anjung Seni Idrus Tintin, Rabu malam (9/10) yang akan datang.
Seperti yang dituturkan Erny ketika ditemui, karya tari tersebut berangkat dari silat thariqat yang merupakan sebuah tradisi berasal dari Kabupaten Rokan Hulu. Adapun ketertarikan Erny mengambil ide tersebut yaitu pada saat bangkitnya orang-orang setelah melakukan konsentrasi dan kepercayaan terhadap tradisi silat thariqat tersebut.
‘’Bukan hanya bangkit seperti orang kesurupan yang bergerak tidak tentu arah tetapi yang paling unik menurut saya, orang-orang yang melakukan silat thariqat ini bangkit dengan bergerak silat tradisi Rokan Hulu yang telah dipelajari terlebih dahulu sebelum masuk thariqat atau mengamalkan ilmu batin,’’ ucapnya.
Dijelaskannya lagi alasan yang paling utama penata memilih dari konsep silat thariqat untuk dijadikan sebuah garapan tari yaitu untuk memperkenalkan tradisi silat thariqat versi dari Kabupaten Rokan Hulu, yang mana ragam-ragam dari silat thariqat tersebut merupakan identitas lokal Kabupaten Rokan Hulu.
‘’Di sini saya berupaya melakukan pengembangan untuk dijadikan sebuah karya tari yang diberi judul Bangkik,’’ jelas gadis yang memang sejak dari kecil suka menari.
Tidak hanya itu, Erny menyebutkan dalam garapan tarinya yang akan dipentaskan nantinya juga menggambarkan gerak-gerak kerisauan terhadap hilangnya tradisi silat thariqat yang diakibatkan oleh fenomena-fenomena pada saat sekarang ini. ‘’Ya, saya melihat anak-anak muda seusia sayalah katakan, tidak lagi menghiraukan keberadaan kekayaan tradisi. Mereka sibuk dengan mode-mode, urusan remajanya bahkan kalau dalam karya tari mereka lebih mengidolakan modern dance ketimbang seni tradisi yang kita punya,’’ paparnya kemudian.
Dalam pengerjaan karyanya, Erny terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keberadaan silat thariqat tersebut. Dari bulan April, Erny sudah pergi ke beberapa buah kampung di Rohul, diantaranya Desa Kampung Padang dan Desa Simpang Tangun. ‘’Sekitar 4 kali saya turun ke lapangan, tentu saja demi mendapatkan informasi dan melihat langsung keberadaan silat thariqat serta mempelajari bentuk-bentuk erak dari silat tersebut,’’ jelasnya.
Terkait dengan seperti apa pementasan karyanya, sambil tersenyum Erny mengucapkan untuk lebih jelasnya datang saja nanti Rabu malam (9/10) di Anjung Seni Idrus Tintin. ‘’Yang jelas, karya ini sudah saya persiapkan dari bulan Mei yang lalu,’’ pungkasnya mengakhiri.(*6)