DERITA KORBAN PENIPUAN JADI ARTIS

Dijanjikan Pemeran Utama, Rp5,5 Juta Melayang

Sosialita | Jumat, 06 Januari 2012 - 08:39 WIB

Laporan M Ali, Pekanbaru

Wandra Ananda (25), warga asal Solok yang sehari-harinya bergelut di dunia entertaintment dan modeling medatangi Mapolda Riau, Kamis (5/1), siang sekitar pukul 12.00 WIB untuk melaporkan penipuan yang dilakukan oleh ER, seorang pemilik rumah produksi yang ada di Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

ER meminta korban membayar jutaan rupiah untuk bermain pada salah satu sinetron yang akan diproduksi di Jakarta.

Namun setelah korban membayar, ER tak mampu menepati janjinya.

‘’Sudah dua kali saya kena. Pertama tahun 2009, saat saya juara lomba model. Saya cuma dapat piala. Hadiah lain seperti handphone dan kursus modeling di Jakarta yang dijanjikan tidak pernah diberikan,’’ jelas Wandra pada wartawan usai membuat laporan di Mapolda Riau.

Dijelaskannya, sekitar tiga bulan yang lalu, tepatnya November 2011 ia menjalin kontak dengan terlapor. Saat itu ia ditawarkan membintangi main sinetron sebagai peran utama berpasangan dengan artis Arumi Bachin.

’’Judulnya Arumi,katanya produser RCTI minta dua artis,’’ ujar Wandra.

Untuk memuluskan jalannya di dunia keartisan, terlapor meminta kepada korban untuk membayar sejumlah uang.

’’Awalnya Rp2 juta. Lalu salah satu teman saya Syerli yang juga ditawari diminta membayar juga. Karena dia tidak punya uang, maka saya talangi dulu Rp2 juta juga,’’ terangnya lagi.

Setelah membayar uang yang diminta terlapor, pada tanggal 18 November 2011, terjadilah kesepakatan diantara korban dan terlapor.

‘’Disepakati tanggal 23 November 2011 berangkat ke Jakarta. Tapi batal, lalu dijanjikan lagi tanggal 28 November 2011 berangkat, tapi batal lagi,’’ urai Wandra.

Setelah itu, korban sempat ditawari untuk jadi pemeran utama sebuah produksi FTV di Jogjakarta.’’Saya diminta Rp7 juta. Tapi abang saya cuma punya uang Rp1,5 juta, itu saja yang diberikan ke dia,’’ lanjutnya.

Uang yang dikirimkan Wandra kepada terlapor ini, biasanya ditransfer melalui rekening bank milik teman terlapor IM. Dikatakan Wandra, terlapor dan IM ini adalah teman baik yang selalu berdua saat bertemu dengan korban.

Setelah membayar uang dengan total Rp5,5 juta. Kejelasan ikut sertanya korban dalam sinetron dan FTV tak jua jelas realisasinya. Dikatakan Wandra, ia beserta abang sepupunya, Ferdi Dasril (38), warga asal Payakumbuh, lalu mencoba menghubungi pihak RCTI untuk memastikan janji terlapor.

‘’Kami hubungi ke Jakarta dengan Mpok Mercy, pemegang artis RCTI. Dia bilang saya lagi tidak bikin sinetron dan saya tidak mencari pemain baru. Saya juga tidak kenal dengan ER,’’ ujar abang sepupu korban, Ferdi Dasril yang saat itu mendampingi korban, menirukan ucapan pihak yang dikonfirmasinya saat itu.

Mendapat informasi seperti ini, korban lalu mencari ER dengan tujuan untuk meminta kembali uang yang telah diberikannya, karena janji ER hanyalah bohong belaka. Namun, dikatakan korban, saat dihubungi ER selalu menghindar.

‘’Sudah dihubungi, dia sibuk katanya. Alasannya ngadain acara tahun baru,’’ jelas Wandra. Tak terima dengan jawaban ER seperti ini, korbanpun akhirnya melaporkan hal ini kepada Mapolda Riau.

Wandra sendiri adalah seorang model yang cukup berprestasi. Hal ini dibuktikan dengan capaiannya yang pernah menjuarai beberapa iven modeling seperti, Juara I pada Pemilihan Model Kalender pada tahun 2010 di Jakarta, lalu ia juga memenangi Pemilihan Selebritis Look tahun  2008, untuk kemiripan dengan artis Revaldo.

Selanjutnya ia keluar sebagai pemenang favorit Wajah Model Remaja 2007.

‘’Kalau di Padang sudah sering juga menang,’’ ujar anak bungsu dari lima bersaudara ini. Dikatakannya, ia pernah merantau ke Jakarta untuk serius menekuni dunia model dan entertaintment, namun karena ibunya menderita sakit, iapun harus kembali ke kampung halamannya di Solok.’’Ini baru mau mulai lagi sudah ditipu seperti ini,’’ keluh Wandra.

Kabid Humas Polda Riau, AKBP S Pandiangan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (4/1) membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai hal ini. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihaknya.(wws)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook