Keletah Budak Semarakkan Pasera

Sosialita | Minggu, 01 April 2012 - 08:05 WIB

PEKANBARU(RP)-Penampilan Sanggar Keletah Budak (SKB) asuhan Teater Selembayung di Panggung Seni Rakyat (Pasera), Sabtu (31/3) mampu menghidupkan suasana helat budaya tersebut. Kali ini, anak-anak asuhan Rina NE itu mementaskan drama berjudul ‘’Batang Tuaka’’. Selain itu, tampil pula siswa/i SMA Muhammadiyah sebagai penampil pendamping.

Pentas drama anak berdurasi 45 menit ini mendapat apresiasi tinggi dari semua penonton yang hadir di Gedung Olah Seni (GOS) Taman Budaya Riau. Anak-anak itu bermain lepas dan berhasil pula menghibur, namun tidak melawak.  Ada banyak pesan yang disampaikan dari legenda masyarakat Indragiri tersebut. Tak hanya itu, anak-anak yang berlatar budaya beragam mampu pula melafazkan bahasa Melayu Riau dengan baik sehingga lokalitas yang ingin dihadirkan benar-benar terasa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Anak-anak tampil lepas, baik dalam drama ‘’Batang Tuaka’’ maupun visualisasi puisi karya sastrawan Riau Ibrahim Sattah berjudul ‘’Batu Belah’’. Ini hasil pembinaan yang kami lakukan selama ini dan mereka mampu. Penampilan malam ini hanya sebuah proses awal untuk pementasan lebih besar lagi yakni operet anak yang kami gelar setahun sekali,’’ ulas Rina pada Riau Pos, usai pementasan.

Ditambahkannya, kisah ‘’Batang Tuaka’’ adalah cerita rakyat masyarakat Indragiri. Bertutur tentang seorang anak durhaka kepada ibunya setelah menjadi orang kaya. Tuaka, akhirnya dikutuk ibunya menjadi seekor burung elang dan istrinya burung punai. Pertunjukan dipadu dengan nyanyian dan tarian dengan pola teater rakyat Riau yakni Mak Yong yang populer di kawasan Kepulauan Riau.

Sementara itu, penanggung jawab acara Bero S Soekarno mengaku puas dengan penampilan malam tadi. Pasalnya, mereka mampu memerankan karakternya masing-masing dengan kepolosan yang tak dibuat-buat. Ini perlu dukungan banyak pihak dan selalu memberi peluang pada siapa saja untuk menampilkan karyanya di sini, baik di Pasera tiap bulannya, maupun Pasar Seni tiap akhir pekan. ‘’Baik Pasera maupun Pasar Seni adalah wadah untuk para pekerja seni berekspresi. Kami berupaya untuk menjaring penonton seni yang lebih serius,’’ kata Bero.

Guru SMA Muhammadiyah Pekanbaru Ridwan juga menyampaikan hal senada. Baginya, penampilan anak-anak asuhnya baik tari, menyanyi dan bermain drama cukup baik. Artinya, anak-anak tak lagi canggung dan mampu tampil di depan publik tanpa beban sama sekali. ‘’Kami benar-benar bangga pada anak-anak yang tampil bagus malam ini,’’ ungkapnya.(mar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook