SIAK (RIAUPOS.CO) - Jauhnya kepengurusan SIM dan perpajakan kendaraan bermotor, kurangnya pemahaman masyarakat terkait hukum, terganggunya kamtibmas atas maraknya kenakalan remaja yang berkendara menggunakan kendaraan dengan knalpot brong.
Persoalan di atas merupakan curahan hati (curhat) warga Kampung Buatan Baru, Kerinci Kanan, Kabupaten Siak pada Jumat (16/6) siang.
Pada momen itu, sejumlah elemen masyarakat bersama Pemerintah Kecamatan Kerinci Kanan dan Pemerintah Kampung Buatan Baru, menyambut kedatangan rombongan Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja SIK.
Karena sesekali bertemu, warga menumpahkan semua uneg-uneg perihal persoalan yang dihadapi sehari-hari. Lewat curhat itu, Kapolres Ronald jadi tahu, bahwa masyarakat ingin selalu dekat dengan polisi, termasuk pelayanan, serta pentingnya keberadaan Poliri RW adab Bhabinkamtibmas menyatu dengan warga.
Menanggapi curhatan warga, Kapolres Ronald mengatakan, seluruh pelayanan dipastikan berjalan dengan maksimal.
”Meski pengurusan SIM terkendala jarak karena berada di Kecamatan Tualang, tetapi masyarakat masih bisa menikmati perpanjangan SIM dengan program SIM keliling,” terang Kapolres.
Untuk perpanjangan SIM, Polres Siak punya satu unit mobil SIM keliling, tinggal komunikasikan saja antara masyarakat dengan pemerintah desanya kapan akan meminta petugas SIM kelilingnya hadir di kampung tersebut.
“Saya pastikan petugas hadir melayani masyarakat tanpa ribet,” terang Kapolres lagi.
Tentang terganggunya kamtibmas, berupa maraknya penggunaan knalpot brong di Kecamatan Kerinci Kanan, Kapolres Ronald menegaskan kepada jajarannya agar segera melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan agar dapat melaksanakan razia penertiban.
“Ini merupakan aduan yang sangat jelas, maka dari itu saya tegaskan kepada Kasat Lantas dan Kapolsek agar saling berkoordinasi dan segera melaksanakan tindakan tegas terhadap para pengendara yang menggunakan knalpot brong ini,” tegasnya.
Keluhan masyarakat tentang ketakutan masyarakat terkait surat panggilan dari kantor polisian ini merupakan minimnya pengetahuan tentang hukum. Oleh karena itu, Kapolres Ronald menegaskan kepada Polisi RW dan Bhabinkamtibmas agar menjadi perpanjangan tangan masyarakat kepada Polres Siak dan begitu juga sebaliknya.
“Surat panggilan itu tentunya ada beberapa hal, apakah surat panggilan sebagai saksi dan lain sebagainya,” terang Kapolres.
Maka dari itu, personel yang bertugas sebagai polisi RW dan Bhabinkamtibmas menjadi perpanjang lidah dan perpanjangan tangan masyarakat, untuk mengedukasi masyarakat agar memahami segala hal yang menyangkut tentang hukum.
“Kami terus berupaya, pelayanan dan pengayoman terhadap masyarakat dapat merata keseluruh pelosok kampung yang ada di Kabupaten Siak,” tegas Kapolres.
Mudah-mudahan ke depannya, masyarakat tidak sungkan lagi untuk melapor dan berkomunikasi dengan petugas. “Kami hadir sebagai pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat, siap melayani masyarakat demi terwujudnya kamtibmas yang aman dan damai di seluruh wilayah,” harapnya.
Menanggapi penjelasan Camat Kerinci Kanan Budi Yuwono yang diwakili oleh Sekcam Kerinci Kanan Heppy Candra MSi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program yang digelar oleh pihak Polres Siak tersebut. Menurutnya, kegiatan ramah tamah yang dinilainya sangat mengedukasi masyarakat itu dapat terus dilaksanakan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kapolres Ronald dan jajaran yang sudah mendengar dan memberikan solusi dari berbagai permasalahan dan keluhan masyarakat kami,” ucap Sekcam Heppy.
Jumat Curhat ini merupakan program yang sangat mengedukasi masyarakat, semoga program ini terus dilaksanakan dan Kapolres Ronald beserta jajaran diberikan kesehatan dalam bertugas.(gem)
Laporan MONANG LUBIS, Siak
