SIAK (RIAUPOS.CO) - Data sementara hasil penimbangan pada Agustus di Kecamatan Mempura, jumlah anak stunting sebanyak 137 anak, Dayun 118 anak. Kecamatan Kerinci Kanan 18 anak, dan Sungai Mandau sebanyak 112 anak.
Hal ini patut menjadi perhatian semua pihak. Pencegahan stunting mesti dilakukan secara terpadu salah satu caranya memberikan makanan tambahan. Makanan berprotein hewani sangat dianjurkan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita stunting.
Demikian disampaikan Ketua TP-PKK Siak Rasidah Alfedri kepada pengurus PKK kampung dan kelurahan, khususnya kader posyandu, pada Rabu (7/9) di aula Kantor Camat Mempura dan Dayun.
Menurut Rasidah, kekurangan protein hewani dapat menyebabkan permasalahan gizi yang serius, salah satunya stunting.
Di acara penyuluhan stunting itu, Rasidah menyampaikan, sumber protein hewani yang paling mudah didapatkan adalah telur, karena kalau daging sapi itukan mahal, bisa juga diganti dengan ikan.
"Kami mengajak para kader untuk tidak hanya memberikan makanan tambahan atau PMT kepada balita, bubur kacang hijau, karena bubur tersebut hanya mengandung protein nabati," ucap Rasidah.
Makanya, Forikan Kabuapten Siak bekerja sama dengan PT BSP, memberikan pelatihan membuat PMT berprotein hewani bagi kader posyandu di enam kecamatan yang menjadi lokus penanganan penurunan angka stunting.
Rasidah yakin, para kader bisa berkreasi membuat makanan tambahan untuk balita berbahan dasar ikan atau telur.
"Di sini kami membuat dua menu yang berbahan telur dan ikan lele, yaitu menu tahu fantasi berbahan telur puyuh dan pergedel lele berbahan dasar ikan lele," sebut Rasidah.
Sebelumnya, kegiatan yang sama telah berlangsung di Kecamatan Kerinci Kanan dan Sungai Mandau. Ada enam kecamatan yang menjadi lokus penanganan penurunan angka stunting, yaitu Kecamatan Kerinci Kanan, Sungai Mandau, Mempura, Dayun, Bungaraya dan Minas.(lim)