SIAK (RIAUPOS.CO) - Meski masih berada di dalam tahanan Mapolres Siak, Berliana (34) ibu muda yang sedang menjalani masa tahanan tetap dapat memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif untuk sang bayi.
Sebelumnya Berliana ditahan pihak Polres Siak karena terlibat penyalahgunaan narkotika bersama suaminya. Saat diamankan, Berliana tengah mengalami hamil besar. Saat ini, bayi yang ia kandung telah lahir dan proses kelahiran turut difasilitasi pihak Polres.
Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja melalui Kasat Resnarkoba AKP Sihol Sitinjak mengatakan, fasilitas ASI ekslusif untuk anak Berliana diberikan dengan cara diantar oleh petugas ke rumah sang bayi diinapkan.
Untuk mempermudah Berliana, Satres Narkoba Polres Siak memberikan alat pompa agar ASI-nya bisa dikumpulkan dan nanti diberikan kepada bayi yang sekarang sudah dirawat keluarga Berliana.
“Setiap dua hari sekali anggota kami akan mengantarkan ASI yang telah terkumpul dan disimpan dalam lemari pendingin kepada keluarga dari tersangka Berliana yang merawat bayi tersebut," ucap AKP Sihol.
Ditambahkan AKP Sihol, Polres Siak dari awal sudah memberikan layanan kesehatan mulai dari cek kandungan sampai fasilitas melahirkan dan kelengkapan bayi serta menghubungi keluarga Berliana untuk merawat sementara bayinya tersebut.
“Semua fasilitas dan bantuan yang kami berikan tentu tidak terlepas dari dukungan bapak Kapolres AKBP Ronald," ungkap Sihol.
AKP Sihol juga menyampaikan bahwa akan disiapkan juga ruang menyusui nantinya apabila keluarga Berliana datang membesuk membawa bayi tersangka Berliana.
“Nanti juga kalau datang membesuk keluarga dan bayinya, Berliana akan diberikan waktu untuk menyusui bayinya tersebut,” kata AKP Sihol
Atas hal ini, keluarga Berliana juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Siak dan Satresnarkoba Polres Siak yang dari awal sudah banyak membantu Berliana dan bayinya.
“Terima kasih kepada Kapolres Siak yang telah membantu dari awal keluarga kami ini dan bayinya, termasuk mengantarkan ASI untuk si bayi, sekali lagi terima kasih," ucap Lusi Lubis, salah seorang kerabat Berliana.
Laporan: Afiat Ananda
Editor: Edwar Yaman