Terpeleset saat Swafoto di Tepi Sungai Siak, Siswa SMP Tewas

Siak | Kamis, 02 Juni 2022 - 10:02 WIB

Terpeleset saat Swafoto di Tepi Sungai Siak, Siswa SMP Tewas
Warga memenuhi pelabuhan penyeberangan tempat jatuhnya korban tenggelam di Kampung Dayang Suri, Kecamatan Bungaraya, Siak, Rabu (1/6/2022). (MONANG LUBIS/RIAUPOS.CO)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Sungai Siak kembali memakan korban. Baru 10 hari lalu, atau tepatnya 20 Mei 2022 dua siswa SMA tewas tenggelam ketika berenang di Sungai Jantan Siak, selanjutnya Rabu (1/6) giliran siswa SMP yang menjadi korban.

Jika sebelumnya korban tewas karena aktivitas berenang, kali ini korban yang tewas menikmati libur bersama dua temannya sambil berswafoto di tepi Sungai Siak. Salma (13) siswa kelas VIII di salah satu SMP di Bungaraya tersebut terpeleset.


Salma dan dua temannya berswafoto di dermaga Kampung Dayang Suri, atau 5 kilometer dari rumah orang tuanya di Dusun Medanbaru, Kampung Jatibaru. Saat itu, Salma membelakangi sungai sehingga tanpa sadar dia sudah berada di ujung dermaga dan tak bisa mengendalikan tubuhnya.

Seorang warga yang ikut melakukan evakuasi jasad korban, Junaidi (34), bercerita korban bersama dua temannya tiba di dermaga penyeberangan sekitar pukul 15.00 WIB. Tiba-tiba dermaga menjadi heboh atas teriakan histeris dua teman korban.

Karena dermaga itu juga tidak jauh dari sawah dan kebun warga, pencarian terhadap korban yang langsung menghilang dilakukan, namun korban keburu menghilang. Hanya hitungan menit, pelabuhan penyeberangan itu sudah ramai oleh warga.

Ada yang membantu melakukan pencarian, namun lebih banyak hanya menonton. Berselang tiga jam dilakukan pencarian, sekitar pukul 18.00 WIB, berjarak sekitar 100 meter dari pelabuhan, jatuhnya korban, warga menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia.

"Jasad korban kami temukan di tepi sungai. Baju dan celananya tersangkut mata pancing warga yang ikut membantu melakukan pencarian menggunakan kail," jelasnya.

Salma warga Jatibaru, putri dari Sucipto yang sehari-hari sebagai petani dan mengisi waktu luangnya menjadi tukang sol sepatu keliling. Cipto tak mampu berbicara banyak. Cipto tak bisa berkata kata lagi, melihat jasad putrinya ditemukan tewas. Terlihat matanya memerah menahan sedih dan kepiluan.

Penghulu Jatibaru Ahmad Jainuri mengatakan, dia  bersama warga langsung menyelenggarakan penguburan jenazah korban. Atas apa yang terjadi, diimbaunya agar para orang tua untuk terus mengingatkan buah hatinya berhati-hati saat bermain.

Hindari tempat tempat yang membahayakan dan dapat merenggut nyawa. "Kami turun berduka, semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semuanya," ucap Ahmad Jainuri.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook