Jalan Raya Gunung Sahilan tak jauh dari tempat berdirinya istana Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan Darussalam, dipenuhi masyarakat sekitar maupun dari luar Gunung Sahilan. Mereka hadir untuk menyaksikan arak-arakan nikah kawin, khitanan dan khatam Alquran.
(RIAUPOS.CO) - ARAK-arakan ini dimulai dari Kantor Desa Gunung Sahilan menuju istana. Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan Darussalam bersama Permaisuri menjadi tokoh utama. Hadir juga segenap pejabat Riau dan raja dari berbagai daerah di Riau dan luar Riau. Meriah, penuh warna.
Arak-arakan ini merupakan rangkaian kegiatan haul kelima penobatan Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan Darussalam yang dikemas dalam bentuk festival. Festival ini dinamakan Festival Gunung Sahilan 2022. Maka, pagi hingga petang Sabtu (22/1) itu, tentu ada yang beda di Gunung Sahilan.
Usai arak-arakan, Raja beserta rombongan masuk ke dalam istana. Dilanjutkan dengan doa bersama, kemudian penabalan perangkat kerajaan. Sementara itu, di luar istana, ada bazar, berkuda dan panahan. Berbagi tari dan musik terdisi terus diperdengarkan. Semarak dan meriah.
Rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan Makan Bajamba baik dari dalam maupun luar istana. Tak heran jika laman istana yang dihias dengan tenda mewah didominasi warna kuning hijau itu sangat ramai, dipenuhi tamu undangan dan masyarakat Rantau Kampar Kiri.
Hadir dalam puncak kegiatan ini Wakil Gubernur Riau, Wakapolda Riau, Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Kepala Dinas Kabupaten Kampar, Lembaga Adat Kampar (LAK), Sekda Siak, Ketua DPRD Siak, perwakilan kerajaan baik di Riau dan luar Riau serta tamu undangan lainnya.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Riau sangat mengapresiasi dilaksanakannya peringatan 5 tahun Penobatan Seri Paduka Yang Dipertuan Agung Raja XII Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan, melalui pelaksanaan Pekan Kegiatan Masyarakat Festival Gunung Sahilan tahun 2022.
"Selain sebagai ajang mengenang jasa para Raja terdahulu di Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengangkat kembali kearifan lokal serta mempererat tali persaudaraan masyarakat di Provinsi Riau, khususnya di wilayah Kampar Kiri Gunung Sahilan dalam memupuk semangat kebangsaan dan kesadaran nasionalisme antar generasi," ujar Edy Natar.
Ia mengatakan, pusat Kegiatan Masyarakat Festival Gunung Sahilan tahun 2022 merupakan salah satu wadah bagi masyarakat Riau, khususnya masyarakat Kampar Kiri Gunung Sahilan dalam memberikan alternatif hiburan yang kreatif dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.
"Kegiatan yang dikemas dengan baik, kreatif dan produktif ini sangat diperlukan oleh masyarakat, dengan harapan membawa dampak perkembangan pariwisata dan perekonomian di wilayah Kabupaten Kampar. Dengan kata lain, ajang ini juga dapat membantu pemerintah dalam mengembangkan pembangunan," sebutnya.
Oleh sebab itu, dengan dilaksanakannya Festival Gunung Sahilan 2022, dan serangkaian acara bersempena 5 Tahun Penobatan Seri Paduka Yang Dipertuan Agung Raja XII Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan, masyarakat dapat berpartisipasi dalam beraktivitas dan berkreativitas terarah dan positif serta menjadi potensi pariwisata yang kreatif.
"Mari kita jadikan Festival Gunung Sahilan Tahun 2022 sebagai sarana proyeksi, simulasi, promosi serta sosialisasi program-program pemerintah, korporasi swasta dan negeri, serta badan/organisasi yang beroperasi di wilayah Riau, khususnya di Kampar Kiri," katanya lagi.
Seri Paduka Yang Dipertuan Agung Raja XII H Tengku Muhammad Nizar bersyukur kepada Allah atas kelancaran acara yang digelar dari awal hingga selesai. Memang ada insiden lampu mati, namun seperti kata Wagub, meski mati lampu namun hati tetap terang.
"Insyaallah semua kegiatan bisa kita laksanakan dengan baik," ujar Seri Paduka Yang Dipertuan Agung Raja XII Tengku H Muhammad Nizar.
Ke depan, kata Raja lagi, pihaknya akan menggelar berbagai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kearifan lokal di Rantau Kampar Kiri.