CATATAN AKHIR PEKAN

Gamang Tak Gamang

Seni Budaya | Minggu, 28 Februari 2016 - 11:45 WIB

Gamang Tak Gamang
Kunni Masrohanti

BAGIKAN



BACA JUGA


SORE kemarin, sebelum saya menulis catatan ini, saya sempat naik ke lantai paling atas gedung Graha Pena Riau Pos. Semua sisi wilayah Barat terlihat jelas. Panam memang padat. Jalan yang terlihat seperti garis kecil, tidak pernah sepi. Kendaraan lalu lalang. Sesekali terlihat  berhenti. Macet.

Hampir tidak ada kawasan yang terbuka. Semuanya padat. Rumah dan berbagai bangunan terlihat kecil-kecil. Rapat-rapat. Matahari yang garang, membuat mata silau. Panas. Rumah-rumah itu terlihat semakin kabur. Bangunan-bangunan yang lebih tinggi, lebih jelas terlihat. Giant, salah satu pusat perbelanjaan di Panam salah satunya.

Berdiri di tempat tertinggi di kawasan Panam ini sedikit gamang. Sama gamangnya saat malam, tepatnya dua malam sebelumnya. Hanya saja, malam lebih teduh dan dingin. Lampu-lampu merata di seluruh wilayah Panam. Kerlap-kerlip seperti bintang. Anginpun mendesir di ketinggian. Sejuk.

Saat ini, Riau memang ditumbuhi gedung-gedung tinggi. Graha Pena Riau Pos salah satunya, khususnya untuk kategori bangunan di atas 10 lantai. Banyak, tidak hanya Riau Pos. Ada Hotel Novotel 18 lantai di Jalan Riau, Menara Bank Riau 16 lantai di Jalan Sudirman, Swiss Belinn SKA Hotel 12 lantai di Jalan Soekarno-Hatta, The Premiere Grand Zuri 12 lantai, Pekanbaru Park 12 lantai, Plaza Telkom 12 lantai di Jalan Sudirman, Jasmine Residence 18 lantai di Jalan Soekarno Hatta dan The Peak Hotel and Apartement 29 lantai di Jalan Ahmad Yani. The Peak ini merupakan bangunan tertinggi saat ini.

Sudah pasti banyak bangunan lain yang juga memiliki ketinggian hampir sama. Wali Kota Pekanbaru H Firdaus MT sendiri pernah menyebutkan akan ada 35 bangunan tinggi di Pekanbaru. Itu dikatakannya beberapa tahun silam. Ini membuktikan, Pekanbaru memang tujuan investasi properti. Bahkan dengan nilai lebih dari Rp2 trilium saat ini. 2015 lalu, investasi itu sudah bertambah dengan nilai sekitar Rp10 triliun.

Tiba-tiba saya merasa gamang. Bukan karena takut ketinggian, tapi terfikir tentang kebakaran yang jumlahnya terus meningkat di Pekanbaru. Panam atau Kecamatan Tampan, merupakan salah satu wilayah yang tingkat kebakarannya juga tinggi. Bukan dikarenakan kelalaian, tapi juga karena konsletting listrik.

Gedung setinggi Graha Pena Riau Pos dan gedung-gedung lainnya yang saya sebutkan, sudah pasti dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran dan jalur evakuasi kalau bencana itu tiba-tiba terjadi. Bagaimana tidak, setiap pembangunan gedung, salah syarat mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) harus dilengkapi dengan surat penyediaan sistem pencegahan kebakaran.

Saya semakin yakin gedung-gedung tinggi itu akan segera mampu mengatasi kebakaran yang terjadi di tempatnya dengan sistem pemadam kebakaran yang ada di sana. Apalagi mengandalkan Badan Penanggulangan Bencanana dan Pemadam Kebakaran (BPPK), sangatlah tipis untuk bisa mengatasi dengan segera.

Mengandalkan pastisipasi masyarakat juga sangat jauh. Berbeda dengan Kota Banjarmasin yang dikenal dengan kota seribu pemadam. Kota ini tidak memiliki dinas atau badan pemadam kebakaran. Maysrakatnya juga diajarkan mandiri. Mereka aktif ikut melakukan pemadaman kebakaran, bahkan mereka siap dengan berbagai sarana di rumahnya masing-masing. Gamang  saya menjadi hilang. Sebab, saya yakin saya berdiri di pusat investasi yang aman dan nyaman.***

Kunni Masrohanti Redaktur









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook