Kegilaan Penyair "Alam Gaib" di Akhir PSK

Seni Budaya | Senin, 27 Agustus 2018 - 08:09 WIB

Kegilaan Penyair "Alam Gaib" di Akhir PSK
TAMPIL: Penyair “Alam Gaib” Syahroni Aljibril dan komposer Zuarman Ahmad dan Pedro van Rokan tampil menarik di akhir perhelatan Panggung Seni Kreatif (PSK), di laman Riau Creative Centre (purna MTQ) Kota Pekanbaru, Jumat (24/8/2018).

(RIAUPOS.CO) - SYAHRONI Aljibril yang dikenal dengan Penyair “Alam Gaib” beraksi di malam penutup Panggung Seni Kreatif (PSK), Jumat (24/8) malam di laman Riau Creative Center, kompleks Bandar Serai (purna MTQ). Bersama komposer Zuarman Ahmad dan musisi Pedro van Rokan, Roni pun menggila, meneriakkan larik-larik sajak buah tangannya sendiri.

 Dalam aksi itu, si penyair membacakan beberapa sajak lama dan terbarunya. Meski sudah berusia lanjut, Roni tampak tegar dan menunjukkan performa terbaiknya. Suaranya yang melengking menjadi ciri khas tak terpisahkan darinya. Palingtidak, aksi tiga seniman (penyair dan musisi) itu memberi kesan manis pada penutupan program PSK tahun ketiga ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 “Kami sangat berbahagia ada di sini, dan beraksi di malam yang menggembirakan ini. Sajak-sajak saya bacakan, diharapkan bisa dinikmati audiens yang hadir. Yah, minimal saya sudah menunjukkan kegembiraan itu malam ini,” ujar Roni usai pertunjukan.

 Ditambahkan Zuarman Ahmad, dirinya memang ditawari untuk tampil bersama si Penyair “Alam Gaib” di PSK. Zuarman tentu saja menyanggupi sebab itu memang sudah seharusnya dilakukan. Apalagi, Roni sendiri jarang sekali terlihat tampil di depan publik membacakan puisi-puisinya.

“Saya kira, penampilan ini sudah seharusnya digelar. Dan sudah terjadi malam ini,” katanya singkat.

Kabid Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata Riau, Dandun Wibawa menjelaskan, malam ini adalah malam penutup kegiatan PSK 2018. Di malam Ke-20 tersebut, diisi pula seniman-seniman yang mumpuni di bidangnya. “Ini sangat menggembirakan sekali,” tegasnya.

 Dandun menambahkan, kegiatan PSK 2018 ini seharusnya dilaksanakan sebanyak 40 kali, namun karena ada sesuatu dan lain hal, maka kegiatan ini harus dihentikan. Ia mengharapkan pemakluman dari seniman dan masyarakat yang selama ini memberi support. Penghentian kegiatan ini bukan hanya di dinas pariwisata, namun semua dinas provinsi akibat rasionalisasi.

“Saya kira ini sudah adil dan berharap tahun depan PSK kembali bergulir,” jelasnya.(ifr/fed)

Laporan Fedli Azis, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook