DARI ACARA CAP GO MEH DI JALAN KARET PEKANBARU

Vihara Tri Ratna Buddhist Centre Menyimpan Warisan Budaya

Seni Budaya | Minggu, 21 Februari 2016 - 22:42 WIB

Vihara Tri Ratna Buddhist Centre Menyimpan Warisan Budaya
Ketua Vihara Tri Ratna Buddhist Centre Pekanbaru Anirudha Tan menunjukkan mantra pasir di vihara tersebut, Ahad malam (21/2/2016).(AZNIL FAJRI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Vihara Tri Ratna Buddhist Centre Pekanbaru di Jalan Karet Pekanbaru banyak menyimpan berbagai warisan budaya dan keagamaan umat Buddha. Kawasan ini menjadi objek wisata bagi masyarakat.

Menurut keterangan Ketua Vihara Tri Ratna Buddhist Centre Jalan Kaet Pekanbaru, Anirudha Tan, Ahad malam (21/2/2016) mengajak sejumlah wartawan melihat dari dekat isi vihara itu dari lantai satu sampai lantai empat di sela-sela acara Cap Go Meh 2567/2016.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seperrti di lantai empat, Aniruddha Tan menjelaskan kepada wartawan Vihara Tri Ratna Buddhist Centre ini berdiri sejak 1958 di Jalan Karet Pekanbaru. Dulu saat didirikan bangunan kecil di depan bangunan barusekarang ini.

"Di lantai empat ini ada Mantra Pasir, ini bagi umat Buddha biasanya digunakan sebagai simbol untuk pengobatan. Di mantra pasir tersebut terdapat lima pintu yang masing-masing pintu dijaga Dewa dan juga ada Dewi Kwan Im," ujarnya didampingi panitia Imlek Bersama 2567/2016, Ket Tjing menunjukkan Mantra Pasir kepada wartawan.

Setelah dari lantai empat, perjalanan dilanjutkan menuju lantai tiga. Di lantai ini, Anirudha menunjukkan lima Buddha Rupang yang menjaga lima wilayah yakni Barat, Timur, Selatan, Utara dan Tengah.

Anirudha Tan menunjukkan kitab suci umat Buddha miliknya.(azf)

Setelah dari lantai tiga, perjalanan dilanjutkan menuju lantai dua. Di lantai dua ini Anirudha menunjukkan sebuah lukisan di plafon yang terbuat dari campuran pewarna cat dengan air ludah bukan dicampur air biasa karena air ludah ini sifatnya saat dilukis tidak mengembang seperti air dan dalam pengerjaan lukisan tersebut dilakukan selama tiga bulan.

Di akhir perjalanan, di lantai dasar, wartawan menyaksikan banyaknya masyarakat Pekanbaru menyempatkan berfoto dengan Dewa Rezeki. Bahkan, Dewa Rezeki pun memberikan Ang Pao kepada pengunjung.

Laporan : Aznil Fajri

Editor     : Aznil Fajri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook