PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Di malam kedua helat Festival Lancang Kuning tajaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau, Jumat (18/12) dibuka dengan suguhan teater. Pertunjukan teater yang dipersembah Lembaga Teater Selembayung itu berjudul “Kran Rahasia”. Sebuah karya yang diangkat dari cerpen Taufik Ikram Jamil berjudul “Lemparan Batu-batu”.
Karya teater berdurasi 25 menit tersebut memberi gambaran tentang kondisi Riau hari ini. Sebagaimana dijelaskan sutradaranya Fedli Azis, bahwa tema cerpen sastrawan Indonesia Taufik Ikram Jamil masih relefan, bahkan di tahun-tahun mendatang. “Kran Rahasia” ini bertutur tentang keluarga kecil yang lari dari maut. Sang suami yang bekerja di perusaaan internasional di kampungnya itu memboyong istri dan anak-anaknya ke kota agar tidak dibunuh orang bayaran perusahaan itu. Dikhawatirkan sang suami membuka rahasia perusahaan itu kepada pihak berwajib.
“Karya ini kami garap dalam waktu yang singkat untuk dipersembahkan pada helat Festival Lancang Kuning. Kami berharap, suguhan ini dapat diapresiasi masyarakat dan mendapat kesan serta pesan yang kami maksudkan,” ujar Fedli Azis yang akrab disapa Kabut kepada Riau Pos, usai pertunjukan.
Tampak hadir dalam acara tersebut Taufik Ikram Jamil. Beliau mengapresiasi dan bangga cerpennya berjudul “Lemparan Batu-batu” diangkat ke panggung teater. “Saya suka dan salut pada kawan-kawan di Teater Selembayung. Ini cerpen kedua saya yang mereka angkat ke panggung, sebelumnya karya saya “Menjadi Batu”. Maju terus Selembayung,” ujarnya.
Usai Teater Selembayung, pertunjukan dilanjutkan dengan persembahan karya musik dari grup Blacan Aromatic Project Etnic. Suguhan karya-karya musik oleh komposer kreatif Matrock, memberi warna pada helat Festival Lancang Kuning. Ditambah lagi Matrock dan kawan-kawan tampil total. Paling tidak, karya-karya musik Blacan Aromatic terasa akran di telinga penonton yang memadati auditorium Anjung Seni Idrus Tintin, malam tadi.(*6/jrr)