(RIAUPOS.CO) - Semarak kemeriahan berbalut nuansa Melayu terasa di halaman Ska Co Ex Pekanbaru Kamis malam (12/4) kemarin. Malam itu, delapan peserta dari berbagai sanggar menampilkan keelokan tarian khas budaya Melayu yang ditaja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota dalam rangkaian pemilihan Bujang Dara yakni Parade Tari. Puncak pemilihan bujang dara di laksanakan Sabtu (14/4) malam di tempat yang sama.
Tabuhan musik dan tarian Melayu menjadi pembuka dan berhasil menyedot perhatian pengunjung. Dengan mengangkat tema prosesi upacara adat daerah, para remaja dari berbagai sanggar menunjukkan kebolehannya dalam mementaskan tari khas sanggar masing-masing.
Yang spesial kali ini, tarian tradisional yang umumnya menceritakan kebiasaan masyarakat di daerah tertentu, dipadukan dengan aneka koreografi dan konsep-konsep modern.Termasuk kostum yang mereka kenakan, racikan dari para penata busana andal.
Delapan sanggar yang mengikuti parade tari tersebut di antaranya Seri Melayu , Titah Negeri, Sri Mersing, Latah Tuah, Sembilu, Selodang A, Selodang B, BI Production. Sanggar Seri Melayu berhasil meraih juara umum dan akan diutus ke tingkat provinsi pada bulan Juni mendatang.
Tiga juri profesional memilih sanggar Seri Melayu meraih juara umum karena menampilkan penataan kostum, rias, tari dan musik terbaik di parade tari sebelum final bujang dara Kota Pekanbaru.
“Atas raihan ini, maka Seri Melayu berhak mendapatkan uang pembinaan, piala dan sertifikat. Selain itu, Seri Melayu juga berhak mewakili Pekanbaru untuk menjadi wakil Pekanbaru ke tingkat Provinsi Riau yang akan digelar Juni mendatang,”ungkap Plt Kepala Disbudpar Kota Pekanbaru, Ardiansyah Eka Putra.
Lebih lanjut dijelaskannya, para juara dari Parade Tari ini akan terus di fasilitasi. Agar kreativitas anak-anak dan sanggar tari yang ada di Pekanbaru terus melestarikan budaya yang ada. Meski tahun ini peserta mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu, namun Parade Tari masih menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat selain tentunya pemilihan Bujang Dara Pekanbaru.
“Hal ini terbukti dengan banyaknya penonton yang hadir. Ini sungguh di luar prediksi kami dan membuat kami gembira karena masyarakat Pekanbaru ikut berpartisipasi melihat langsung kegiatan ini,” ujarnya.
Dia berharap sanggar tari perwakilan dari Kota Pekanbaru bisa kembali meraih juara di tingkat Provinsi Riau. Sebab tahun lalu sanggar tari dari Pekanbaru mendapatkan juara dan mewakili Riau di tingkat nasional.
“Tahun lalu sanggar tari dari Pekanbaru bahkan memenangkan lima kategori di tingkat nasional,” ujarnya.
Di tempat yang sama Ismu Nardi selaku perwakilan juri dari Jakarta menjelaskan, ada beberapa kriteria penilaian pada Parade Tari ini. Di antaranya adalah kearifan budaya lokal yang diangkat dalam tari. Sesuai dengan tema yang diangkat tahun ini, yakni prosesi upacara adat daerah yang akan di pusatkan pada Agustus mendatang di Jakarta.
“Ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi seniman se Indonesia. Juga menjadi barometer kemampuan seorang penata tari, penata musik tari, rias dan busana dan hal lain yang berkaitan dengan tari,” ujarnya.(tya)
Laporan DEBSY MEDYA SEPTIANI, Kota