Seni dan Budaya Melayu Dilestarikan Bersama

Seni Budaya | Selasa, 15 Januari 2019 - 14:45 WIB

Seni dan Budaya Melayu Dilestarikan Bersama
TERIMA TEPAK SIRIH:Bupati Rohul H Sukiman menerima tepak sirih dari anak penari saat memberikan kuliah umum dan pentas seni budaya Melayu Rohul di Convention Hall Islamic Center Rohul, Senin (14/1/2019).

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu mengajak seluruh elemen masyarakat di 16 kecamatan yang ada di daerah Negeri Seribu Suluk untuk dapat melestarikan dan mengenalkan seni budaya melayu yang sudah ada sejak dulunya khususnya kepada generasi muda Rohul.

Karena dengan kemajuan teknologi saat ini, sangat mempengaruhi tata budaya daerah, oleh sebab itu harus memperkuat seni budaya yang ada di Rohul.

Harapan itu disampaikan Bupati Rohul H Sukiman kepada wartawan, Senin (14/1) usai memberikan kuliah umum dan membuka pentas seni budaya melayu Rohul yang ditaja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan Universitas Pasir Pengaraian di Convention Hall Islamic Center Rohul.

Menurutnya, kajian seni dan budaya yang pertama kali dilaksanakan ini dinilainya sangat positif, karena memberikan kesempatan dalam mengembangkan seni budaya, dan khasanah budaya yang ada di Kabupaten Rohul.

Tentunya, kegiatan ini dapat menjadi semangat baru dari masyarakat Melayu Rohul khususnya tentang seni budaya. Karena budaya bisa mengangkat harkat martabat, sekaligus merupakan pariwista.

"Industri Pariwsata tetap maju dan berkembang dan tak pernah rugi, karena budaya ini menyangkut estitika dan kebutuhan masyarakat. Melalui kegiatan seni budaya kedepan  sektor pariwisata kita akan bangkit, sehingga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Bupati menilai, budaya melayu itu bersifat dinamis dan terbuka, dari gerak, kreasinya, dimana pada zaman dahulu sebagai bahasa pengantar dan juga pergaulan serta budaya Melayu yang identik Islam itu bisa diterima orang dimana saja.

Dalam kegiatan kuliah umum dan pentas seni budaya Melayu Rohul, juga peluncuran tari tepak sirih dan pengenalan buku terjemahan Auf Neuen Wegen Durch Sumatra Max Mozkowski.

Sukiman berharap budaya dan seni disesuaikan dan dikembangkan dengan paguyuban, kekerabatan dan kekompakan, sehingga pada ujungnya meningkatkan kebersamaan dalam membangun Negeri Seribu Suluk yang beragam suku, agama dan beragam budaya.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada Rektor UPP dan Dinas Pariwisata yang telah melaksanakan acara ini. Kami mendukung penuh untuk kebaikan kegiatan ini, sehingga berjalan kontinyu dan disiapkan sarana dan prasarana sebagai pendukungnya. Kita menyambut baik diluncurkan Tari Tepak Sirih," jelasnya.

Orang nomor satu Rohul itu mengaku, Tari Tepak Sirih ini menambah budaya dan seni di Kabupaten Rohul, dan bisa dijadikan sebagai destinasi wisata yang berjuluk Negeri Seribu Suluk.

Kepala Disparbud Rohul Drs Yusmar MSi mengatakan, Kuliah Umum dan Pentas Seni ini sebagai ruang untuk bergerak. "Ibarat disatu rumah, kita mencontohkan, paguyuban dan kekerabatan masih di ruang tamu" tuturnya. (epp)

 










Tuliskan Komentar anda dari account Facebook